Pengusaha Makanan Taiwan Dipenjara Atas Skandal Minyak Sisa
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM - Sebuah pengadilan di Taipei telah menghukum pemimpin perusahaan Taiwan hingga 20 tahun penjara atas perannya dalam skandal minyak sisa yang mencengkeram industri pangan pulau itu dan menyebabkan pengunduran diri seorang menteri.
Yeh Wen-hsiang, kepala Chang Guann Co, perusahaan makanan itu, juga didenda 50 juta dolar Taiwan (sekitar Rp 21,3 miliar) atas perannya dalam penjualan 243 ton minyak sisa, yang dikumpulkan dari kompor, penggorengan, serta minyak daur ulang dari pabrik pengolahan kulit.
Yeh, pertama kali ditahan di September 2014 setelah tuduhan terungkap, namun dibebaskan dengan jaminan pada bulan Oktober, sebelum dinyatakan bersalah pelanggaran keamanan pekan lalu. Yeh dijatuhi hukuman pada hari Jumat (24/7).
Ratusan ton kue, roti, mi instan, biskuit, dan roti kukus harus ditarik dari beberapa toko di Taiwan dan Hong Kong ketika kasus tersebut muncul, ungkap pihak berwenang.
Lemak yang terkontaminasi tersebut, dicampur dengan minyak babi dan didistribusikan kepada pelanggan di industri makanan.
Lebih dari 1.000 restoran, toko roti, dan pabrik makanan di Taiwan menggunakan minyak sisa tersebut, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan memicu aksi protes yang menyebabkan pengunduran diri menteri kesehatan negara itu Chiu Wen-ta, Oktober lalu.(AFP/Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...