Penikaman di London Serangan Teroris, Pelaku Ditembak
LONDON, SATUHARAPAN.COM- Seorang pria yang ditembak mati oleh polisi setelah menikam dua orang di jalan yang sibuk di London selatan pada hari Minggu (2/2) diidentifikasi sebagai Sudesh Amman. Dia seorang mantan narapidana yang baru-baru ini dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara karena pelanggaran teroris, kata seorang pejabat kontraterorisme Eropa.
Amman dipenjara pada usia 18 tahun pada tahun 2018 setelah ia mengakui 13 pelanggaran teror termasuk menyebarkan materi teroris dan mengumpulkan informasi yang digunakan untuk serangan teror, kata pejabat kontraterorisme Eropa kepada Reuters.
Polisi Inggris mengatakan pada hari Minggu (2/2) bahwa serangan di London selatan diyakini terkait dengan Islam dan bahwa petugas telah menemukan alat tipuan yang diikat pada pria yang mereka tembak mati.
"Sebuah alat ditemukan diikat pada tubuh tersangka dan petugas spesialis hadir, dan segera ditetapkan bahwa ini adalah alat tipuan," kata Lucy D'Orsi, wakil komisaris bantuan di Kepolisian Metropolitan.
Beberapa saksi mengatakan Amman telah dipersenjatai dengan parang. Salah satu orang menggambarkannya sebagai mengenakan tabung perak di dadanya.
"Insiden itu dengan cepat dinyatakan sebagai insiden teroris dan kami percaya itu terkait dengan Islam," kata D'Orsi dalam sebuah pernyataan.
Polisi menembak mati Amman di jalan selatan London yang sibuk pada hari Minggu setelah tiga orang terluka, satu dalam keadaan kritis, akibat serangan penikaman yang disebut polisi terkait terorisme.
Inggris telah melihat serentetan serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir. Dalam insiden terbaru pada 29 November 2019, terpidana teroris Usman Khan membunuh dua orang sebelum ditembak mati oleh polisi di London Bridge.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...