Pensiun, Obama Pilih Sewa Rumah di Washington

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden, Barack Obama -Presiden kulit hitam pertama di AS- berencana untuk tetap tinggal di Washington sampai pendidikan anaknya selesai.

Tidak seperti mantan presiden lainnya, usai tak menjabat sebagai Presiden, seperti George W. Bush menghabiskan hidupnya di pertenakan Texas dan Bill Clinton yang tinggal di rumah kerabatnya di Westchester, Obama akan tetap berada di Washington sampai anaknya selesai sekolah.

Obama dikabarkan akan tinggal dengan status sewa, dengan harga sewa sebesar USD 22.000 atau setara dengan Rp 301 juta per bulan.

“Kami mungkin akan tetap tinggal di Washington selama beberapa tahun sampai pendidikan Sasha selesai,” kata dia. “Memindahkan seorang anak dari sekolah ke sekolah lain? Berat,” seperti dikutip dari CNN.

Rumah yang akan dihuni oleh keluarga Obama terletak di Kalorama -tiga kilometer dari Gedung Putih- dengan luas 762 meter persegi, delapan kamar tidur dan juga kamar mandi, dengan ruang makan yang mewah, ruang keluarga yang menawan, taman besar yang menakjubkan, dan juga halaman yang cukup untuk 8-10 kendaraan.

Joe Lockhart, juru bicara kepresidenan Amerika semasa Bill Clinton, adalah pemilik dari rumah indah yang berusia 88 tahun ini. Dibangun pada tahun 1928 rumah ini sempat dihargai lebih dari USD 5 juta (Rp 65 miliar) pada tahun 2014.

Menurut keterangan Direktur Dinas Rahasia (Secret Service Assistant Director), Anthony Chapa, mereka harus melakukan penijauan potensi bahaya dan juga membuat beberapa perubahan di lingkungan rumah.

Menurut Chapa, perubahan itu mungkin termasuk pintu dan jendela yang antipeluru, mengurangi semak-semak di sebrang jalan agar penglihatan lebih luas, memperbanyak pencahayaan di luar ruangan, merubah aturan parkir dan menggunakan kamera pemantau untuk memantau wilayah tersebut.

“Mereka (keluarga Obama) akan memiliki agen yang akan ditugaskan di kediamannya sepanjang waktu, menjaga keamanan dan juga memantau isu-isu. Sementara tetangga mungkin akan memiliki sedikit gangguan atau ketidaknyamanan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum