Penulis dan Feminis Mesir, Nawal Saadawi, Meninggal di Usia 89 Tahun
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Nawal Saadawi, seorang feminis Mesir terkenal, psikiater dan novelis, yang tulisannya telah menimbulkan kontroversi selama beberapa dekade dalam masyarakat konservatif, meninggal dunia karena masalah kesehatan terkait usia di Kairo pada hari Minggu (21/3), kata para pejabat. Dia berusia 89 tahun.
Menteri Kebudayaan Mesir, Inas Abdel-Dayem, berduka atas meninggalnya Saadawi, mengatakan tulisannya telah menciptakan gerakan intelektual yang hebat.
Lahir pada Oktober 1931 di desa Delta Nil, Saadawi belajar kedokteran di Universitas Kairo. Dia bekerja sebagai psikiater dan dosen universitas dan menulis lusinan buku. Dia juga seorang penulis tetap di surat kabar Mesir.
Sebagai pembela hak-hak perempuan di Mesir dan dunia Arab, tulisannya berfokus terutama pada feminisme, kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan, dan ekstremisme agama. Dia adalah lawan vokal dari mutilasi alat kelamin perempuan di Mesir dan di seluruh dunia.
Ketika dia menerbitkan bukunya yang terkenal, “Women and Sex” pada tahun 1972, dia menghadapi badai kritik dan kecaman dari politik dan agama Mesir. Dia juga kehilangan pekerjaannya di Kementerian Kesehatan.
Dia ditahan dan dipenjara selama dua bulan pada tahun 1981 sebagai bagian dari tindakan keras politik yang dilakukan oleh Presiden Mesir, Anwar Sadat, saat itu. Selama di penjara, Saadawi menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul: “Memoirs from the Women's Prison”, menggunakan gulungan tisu toilet dan pensil kosmetik.
Saadawi adalah pendiri dan kepala Asosiasi Solidaritas Perempuan Arab dan salah satu pendiri Asosiasi Arab untuk Hak Asasi Manusia. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Gagal Pameran di Galeri Nasional, Yos Suprapto Tarik Lukisan...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pelukis Yos Suprapto mengungkapkan alasan pameran tunggalnya di Galeri Nasi...