Penulis Dongeng Anak, HC Andersen, Tak Pernah Bahagia
SATUHARAPAN.COM – Surat Hans Christian Andersen yang baru-baru ini ditemukan, mengungkapkan penulis dongeng ini tidak pernah memiliki hidup “bahagia selamanya”.
Surat bernada emosional—diyakini ditulis pada 1832 ketika Andersen berusia 27 tahun—hanya menunjukkan penulis cerita seperti The Little Mermaid, The Emperor’s New Clothes, dan The Princess And The Pea tidak pernah mendapatkan cinta pertamanya.
Surat itu dikirim ke Christian Voigt, saudara Riborg Voigt—wanita yang terus ia cintai meskipun faktanya Riborg menikahi pria lain. Di dalamnya, ia mengaku bahwa sejumlah puisinya terinspirasi oleh perasaan tak berbalasnya untuk Riborg. Tapi, perasaan itu mungkin belum tentu tak berbalas.
Ahli terkemuka Denmark tentang Hans Christian Andersen mengatakan kepada wartawan akhir Juli lalu, “Kalau saja dia bisa tahu bahwa dia tidak sendirian dalam cintanya. Sebab, saat Riborg Voigt meninggal, puisi yang ditulis Andersen untuknya ditemukan bersama dengan karangan bunga dan foto Andersen ada dalam kompartemen tersembunyi di laci Voight.”
Andersen pun bertindak dengan cara yang sama. Dia membawa surat dari Riborg dalam kantong yang ia kenakan di lehernya sampai hari ia meninggal pada 1875, pada usia 70.
Andersen tidak pernah bermimpi bahwa suratnya akan pernah ditemukan, bahkan ia meminta Christian Voigt untuk membakar surat itu setelah membacanya. Jelas, dia tidak melakukannya. Setelah cicit Riborg meninggal, surat Andersen ditemukan di antara barang-barangnya.
Surat itu telah disumbangkan ke Museum Hans Christian Andersen, yang sudah memiliki sejumlah surat, puisi-puisi tentang cintanya yang hilang.
HC Andersen Sang Pendongeng
Hans Christian Andersen namanya menjulang sebagai penulis dongeng anak-anak. Buku anak-anak yang ia tulis kebanyakan terbit pada Natal. Sepanjang hayatnya ia menulis 156 cerita. Dari jumlah itu, 12 dongeng ditulisnya berdasarkan cerita rakyat Denmark. Selebihnya merupakan cerita imajinatif asli darinya.
Dua cerita dongengnya sangat termasyhur, The Little Mermaid dan The Emperor's New Clothes , yang diterbitkan dalam kumpulan cerita pada 1837. Tujuh dongeng lainnya, Little Ugly Duckling, The Tinderbox, Little Claus and Big Claus, Princess and the Pea, The Snow Queen, The Nightingale dan The Steadfast Tin Soldier, juga dikenal di seluruh dunia sebagai cerita yang kerap didongengkan pada anak-anak.
Andersen—dalam karyanya—dinilai menerobos garis baku yang dianut pengarang Denmark pada masa itu. Ia berhasil memasukkan idiom-idiom dan bahasa lisan yang merupakan hal baru dalam dunia kepengarangan Denmark. Ia memasukkan pesan dan nilai moral dalam ceritanya tanpa menggurui.
Ini bisa dibaca dari kisah dongeng The Emperor's New Clothes. Pesan bahwa keserakahan itu tidak baik disampaikan Andersen lewat parodi raja lalim yang cukup menggelikan itu. Salah satu ciri lain yang menonjol dalam cerita dongeng Andersen adalah hadirnya kaum papa dan mereka yang tidak beruntung dalam hidup.
Ia lahir pada 2 April 1805 di kawasan kumuh kota Odense, Denmark bagian selatan. Ayahnya, Hans Andersen adalah seorang pembuat sepatu yang miskin dan buta huruf yang merasa dirinya masih keturunan bangsawan. Sedangkan ibunya Anne Marie Andersdatter, bekerja sebagai buruh cuci.
Positif Memandang Hidup
Tentang cintanya, penyair ini pernah menulis, “Jika kamu melihat ke bawah ke bagian terdalam jiwaku, kamu akan memahami sepenuhnya sumber kerinduanku dan—betapa aku menyedihkan. Bahkan danau yang terbuka, dan transparan memiliki kedalaman penuh misteri, yang tidak satu pun penyelam tahu.”
Walau tidak seperti akhir-akhir dongeng yang penuh bahagia, Andersen tetap mengatakan “Hidup itu sendiri adalah yang paling kisah yang indah.” HC Andersen meninggal di Rolighed dekat Kopenhagen, Denmark, 4 Agustus 1875 pada umur 70. (huffingtonpost.com/wikipedia.org)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...