Loading...
BUDAYA
Penulis: Sabar Subekti 17:51 WIB | Jumat, 17 Januari 2025

Penulis Novel Grafis “Persepolis” Menolak Penghargaan Alasan Kemunafikan Prancis pada Iran

Novelis grafis dan ilustrator Prancis-Iran, Marjane Satrapi. (Foto: dok. AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Penulis dan ilustrator Prancis-Iran, Marjane Satrapi, yang terkenal karena buku dan film “Persepolis,” telah menolak legion d’honneur Prancis karena “kemunafikan” negara itu dalam berurusan dengan Iran.

Dalam surat kepada menteri kebudayaan Prancis yang diunggah di media sosial pada hari Senin (13/1), Satrapi mengatakan bahwa dia tidak akan menerima penghargaan negara tertinggi tersebut pada sebuah upacara yang direncanakan akhir bulan ini.

“Saya tidak dapat mengabaikan apa yang saya lihat sebagai sikap munafik terhadap Iran, yang menempa bagian lain dari identitas saya,” tulisnya, seraya menambahkan bahwa dia tidak bermaksud tidak menghormati penghargaan tersebut.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, perempuan berusia 55 tahun itu menjelaskan pemikirannya secara lebih rinci, dengan mengutip kebijakan visa Prancis, yang mencegah para pembangkang meninggalkan Iran menuju negara Eropa tersebut.

"Saya tidak bisa terus melihat anak-anak oligarki Iran datang untuk menghabiskan liburan mereka di Prancis, bahkan menjadi warga negara, sementara pada saat yang sama para pembangkang muda mengalami kesulitan dalam memperoleh visa turis untuk datang melihat seperti apa negara ‘pencerahan dan hak asasi manusia’ itu," tulisnya.

Satrapi, seorang kritikus vokal rezim teokratis Iran, tiba di Prancis pada tahun 1994 dan memperoleh kewarganegaraan Prancis pada tahun 2006.

"Ketika Anda memiliki orang-orang yang berjuang untuk demokrasi... Anda perlu mendukung mereka," katanya kepada AFP pada hari Senin (13/1).

Ia bergabung dengan daftar seniman dan intelektual ternama yang menolak legion d'honneur. Mereka termasuk filsuf Jean-Paul Sartre dan, baru-baru ini, penulis pemenang Hadiah Nobel, Annie Ernaux, dan ekonom sayap kiri, Thomas Piketty.

Penerima penghargaan negara yang kontroversial di masa lalu termasuk Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan diktator Suriah yang digulingkan, Bashar al Assad.

“Persepolis” mengisahkan kehidupan awal Satrapi di Teheran, berjuang di bawah pembatasan yang diberlakukan oleh pimpinan Iran setelah Revolusi Islam 1979, sebelum ia dikirim ke Eropa oleh orang tuanya dan memulai kehidupan di pengasingan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home