Penutupan Bandara Solo dan Yogyakarta Diperpanjang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memperpanjang penutupan bandara internasional Adi Soemarmo Solo dan Adi Sutjipto Yogyakarta hingga Rabu (19/2) pukul 07.00 WIB. Perpanjangan penutupan untuk memastikan faktor keselamatan penerbangan.
Kedua bandar udara ini merupakan bagian dari tujuh bandar udara yang terkena dampak abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud. Sebelumnya direncanakan kedua bandara ini akan dibuka Selasa (18/2) pagi.
Lima bandar udara lainnya saat ini sudah beroperasi secara normal kembali yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Abdurrahman Saleh Malang dan Tunggul Wulung Cilacap.
Pelaksana tugas Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan yang dihubungi Senin malam menjelaskan, alasan belum dibukanya dua bandara tersebut dikarenakan masih dilakukan pembersihan terhadap landasan pacu, terminal dan sejumlah peralatan seperti radar dan alat-alat navigasi lainnya.
Baik bandara Adi Soemarmo maupun Adi Sutjipto, Senin sore melakukan evaluasi. Hasilnya bandara belum dapat dioperasikan karena di sana sini debu vulkanik akibat erupsi gunung Kelud masih cukup banyak.
‘’Kalau soal udara di dua kota tersebut sudah clear, tidak ada masalah. Justru persoalannya ada di bandaranya itu sendiri yang belum siap,’’ kata Bambang. (dephub.go.id)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...