Penyandang Dana Papua Merdeka Tewas Diracun
WAMENA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah informasi yang mengejutkan disampaikan oleh Sekjen United Liberation Movement of West Papua (ULMWP), Octovianus Mote, ketika berpidato pada pembukaan kantor ULMWP di Wamena, pekan lalu.
Menurut dia, salah seorang penyandang dana perjuangan untuk memerdekakan Papua, yaitu John Walu Hamuk, telah tewas secara mengenaskan, yaitu diracun pada saat makan malam dengan mitra bisnisnya.
"Salah satu di antara begitu banyak orang Papua yang memberikan dana paling besar dalam sejarah perjuangan Papua Barat adalah John Wamu Haluk. Dia membiayai perjuangan dalam negeri dan luar negeri selama beberapa tahun," kata tokoh yang biasa disapa Octo Mote itu.
John Wamu Haluk, tutur dia, memberikan dana awal dan terbesar ketika West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) berhasil mengajukan lamaran untuk masuk menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).
"Dialah orang yang memberikan dana kepada saya untuk galang dukungan beberapa negara. Kami semua mencatat yang dia sumbangkan dalam usaha menyatukan diri kita dan membentuk ULMWP dan masuk menjadi anggota MSG," tutur dia.
Menurut Octo Mete, Johni Wamu Haluk tewas dibunuh dengan racun, kendati dalam pidatonya, ia tidak menyebut kapan dan dimana terjadi pembunuhan itu.
"Dan beginilah cara dia dibunuh. Dia diundang untuk rapat oleh partner business yang adalah anggota aparat keamanan. Mereka memasukkan racun dalam minuman yang dia minum dan pulang dari sana ia merasakan reaksinya dan paham akan apa yang terjadi pada dirinya."
"Ia di racun," tegas Octo Mote.
"Dan memang itulah yang terjadi, beberapa jam kemudian ia menghembuskan nafas terakhir."
Untuk mengenang jasa John Walu Hamuk -- dan karena bangunan tersebut berdiri di atas tanah milik keluarganya disamping kuburannya ada di sana -- maka kantor ULMWP di Wamena diberi nama Gedung Johny Wamu Haluk.
Editor : Eben E. Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...