Penyandang Disabilitas dapat Bansos Pandemi 377.000 orang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada 377.000 penyandang disabilitas selama pandemi COVID-19.
"Itu semua penyandang disabilitas dari berbagai sumber kita optimalkan tentunya dengan kategori prasejahtera atau terpapar dampak COVID-19, sehingga mereka perlu bantuan sosial dalam konteks jaring pengaman sosial," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu (10/6).
Pemerintah mengalokasikan total Rp371 miliar untuk memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan, termasuk mereka yang tinggal bersama keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), keluarga penerima bantuan sembako di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, dan keluarga penerima bantuan sosial tunai.
Kementerian Sosial juga menyalurkan 150 paket sembako ke Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) di Kota Depok, Jawa Barat, untuk disalurkan ke lembaga kesejahteraan sosial seperti Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI), DPC Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Kota Depok, serta penyandang disabilitas dan alumnus BBRVPD.
ââââââPara penyandang disabilitas termasuk kelompok yang sangat terpapar COVID-19. Selain itu, pembatasan aktivitas membuat mereka semakin sulit bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Bantu Sembako Disabilitas Netra
Sebelumnya Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung memberikan bantuan paket kebutuhan pokok (sembako) kepada 356 penyandang disabilitas sensorik netra di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi sosial BRSPDSN Wyata Guna Bandung Hisyam Cholil, di Temanggung, Jumat (5/6), mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan terhadap kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas netra.
Menyikapi kondisi dan dinamika tersebut, BRSPDSN Wyata Guna menyalurkan bantuan sosial COVID-19 di Jawa Tengah dalam bentuk paket sembako yang berisi beras, telur, sarden, biskuit, mi, minyak goreng, sabun cuci dan sabun mandi.
Menurut dia paket bansos tersebut untuk penyandang disabilitas netra yang belum memperoleh bantuan baik dari pemerintah pusat maupun daerah.
"Bantuan sosial ini bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok penyandang disabilitas netra dalam masa pandemi COVID-19," katanya di Dinas Sosial Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan sejumlah bantuan sembako tersebut, yakni untuk Kabupaten Cilacap 29 paket, Banyumas 31 paket, Purworejo 23 paket, Magelang 45 paket, Temanggung 13 paket, Brebes 14 paket, Kabupaten/Kota Pekalongan 72 paket, Kabupaten Batang 26 paket, Kabupaten Semarang 50 paket, Kabupaten Boyolali 25 paket, dan Kabupaten Sragen 28 paket
"Selain itu kami juga membantu paket sembako kepada para disabilitas netra di sejumlah kabupaten di Jawa Barat sehingga total bantuan sembako yang disalurkan sebanyak 2.756 paket," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Temanggung Prasojo mengatakan pemberian bantuan paket sembako pada para penyandang disabilitas netra sangat bermanfaat.
"Sebetulnya Pemkab Temanggung juga sudah memberikan beberapa bantuan kepada teman-teman disabilitas netra tetapi bantuan ini akan menambah kemanfaatan bagi para penyandang disabilitas netra yang memang benar-benar membutuhkan bantuan di saat pandemi COVID-19 ini," katanya.
Ia berharap bantuan ini dapat mengurangi beban hidup para penyandang disabilitas netra. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...