Penyandang Disabilitas Dapat Bermain Gitar dengan Senar Khusus
SAINT PETERSBURG, SATUHARAPAN.COM - Seorang lelaki pengidap penyakit distrofi otot telah membantu menciptakan sebuah gitar yang dapat dimainkan penyandang disabilitas.
Alat musik itu mengandalkan senar yang dikonfigurasi secara khusus, yang dapat dimainkan dengan lebih mudah dibandingkan dengan gitar biasa
Sang gitaris mungkin agak mirip salah seorang anggota kelompok "The Beatles" ketika sedang memainkan gitarnya. Namun gitar tersebut berbeda sama sekali dengan instrumen musik yang pernah dimainkan John Lennon.
Gitar itu berbeda karena diciptakan khusus bagi penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan untuk memainkan gitar biasa. Keajaibannya terletak di dalam gitar itu.
Maxim Matveitsov, direktur teknis Noli Music yang membuat prototipe gitar tersebut, memperlihatkan keajaiban itu berupa perangkat listrik yang tersembunyi di dalamnya.
Versi terdahulu gitar khusus diperlengkapi dengan tombol-tombol. Namun untuk model yang baru ini, gagasannya adalah membuat musisi pemula dapat memiliki pengalaman bermain gitar yang otentik, yakni gitar dengan senar.
Matveitsov mengatakan, "Inovasi utamanya adalah kami mengganti tombol-tombol menjadi senar. Namun senar-senar ini tidak seperti senar gitar pada umumnya.
Senar itu tidak mengeluarkan suara karena fluktuasi dan oleh karena itu, senar tersebut tidak perlu ditarik dengan kencang."
Pemain gitar khusus itu cukup sedikit menyentuh senar dan sebuah nada atau akord akan muncul.
Matveisov menambahkan, "Perbedaan besar lainnya adalah kami menempatkan perangkat elektronik dan layar sensor, yang nantinya mungkin terhubung ke aplikasi ponsel."
Noli Music telah mempresentasikan dua model alat musik tersebut kepada calon investor dalam "Peringatan 10 tahun Kongres Ilmuwan Muda dalam kategori teknologi inklusif."
Noli Music mengatakan mereka telah mendapat tawaran dari India dan Amerika. Namun mereka ingin menjajaki pasar Rusia juga.
Denis Goncharov, pencipta gitar sekaligus pendiri Noli Music mengatakan, bermain gitar seperti seorang bintang rock merupakan impiannya. Namun ia mengidap penyakit distrofi otot, jadi impiannya itu seperti mustahil hingga seorang mahasiswa pascasarjana dari Lembaga Penelitian St. Petersburg mengumpulkan sekelompok penggemar musik untuk membuat gitar listrik modular generasi baru.
Denis mengatakan, "Saya sangat menyukai alat musik, terutama alat musik petik. Namun karena penyakit saya dan tangan yang lemah, saya tidak dapat bermain gitar. Saya mencoba beberapa skenario, dengan menggunakan senar yang lembut, namun saya hanya kuat memainkan beberapa akord. Kita tidak bisa bermain gitar seperti itu."
Ia menambahkan, di dunia terdapat ribuan, jutaan orang yang memiliki hambatan seperti dirinya. Orang-orang ini ingin dapat merasa seperti bintang rock namun tidak dapat melakukannya, dan itu harus berubah, katanya.
Pembuatan alat musik semacam itu bukan merupakan proses yang mudah. Tim itu membuat beberapa prototipe hingga mereka memproduksi sebuah gitar dengan banyak tombol yang dilekatkan pada leher gitar. Tombol-tombol itu mencerminkan berbagai kemungkinan posisi senar dan memungkinkan gitaris dapat memainkannya.
Sebagai direktur teknis Noli Musik, Maxim Matveitsov mengatakan, tombol-tombol itu tidak dapat meniru semua yang dapat dilakukan pada gitar biasa, dan tidak dapat menggantikan perasaan menyentuh senar-senar tersebut.
"Setelah berbicara dengan orang-orang yang mencoba memainkan gitar ini, pemain gitar biasa dan orang-orang yang memiliki masalah dengan kemampuan motorik dan tangan, mereka menyatakan ingin bermain gitar namun tombol-tombol itu tidak memberikan pengalaman yang sama," jelasnya. (VOA)
Seorang pemusik di Saint Petersburg, Rusia tengah memainkan gitar ciptaan Denis Goncharov, pendiri Noli Music. (Foto: Facebook/@Noliforall)
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...