Penyanderaan di Sydney, Serangan ''Serigala Tunggal'' Meningkat
SYDNEY, SATUHARAPAN. COM – Penyanderaan di sebuah toko di Sydney, Australia oleh pria bersenjata, asal Iran yang membawa bendera hitam jihadis, dinilai sebagai pertanda mulainya serangan ‘’serigala tunggal’’ yang berportensi menyerang negara-negara Barat.
Motif di balik aksi Man Haron Monis (50 tahun) di sebauh toko coklat pada hari Senin (15/12) masih misteri, dan bisa saja dilakukan secara acak dan tindakan gila. Namun para analis mengatakan bahwa penyanderaan yang menimbulkan ketakutan bisa menjadi propaganda kelompok jihadis, terutama dari Negara Islam Irak dan Susiah (NIIS).
Menggunakan bendera kelompok jihad dan Islamis berwarna hitam, pria kelahiran Iran itu menciptakan serangan yang oleh analis disebut sennagai ‘’serangan serigala tunggal.’’ Hal itu dilakukan sebagai ancaman yang menimbulkan kepanikan di kota besar di Barat.
Meskipun setiap keterkaitan dengan kelompok tertentu masih harus dibentuk, serangan mendadak itu merupakan realitas munculnya ancaman ‘’serigala tunggal.’’ Serangan kilat oleh polisi di pusat bisnis di Sydney, hari Senin (15/12) itu menuybabkan dua orang meninggal, dan penyanderanya juga akhirnya meninggal.
Propaganda NIIS
Penyandera itu adalah pria kelahiran Iran sebelumnya bernama Manteghi Bourjerdi, sebelum mengungsi ke Australia pada 1996. Dia digambarkan sebagai "Islam pinggiran" dan bertindak sendiri. Namun alasan tindakannya tetap belum jelas. Namun hal itu, menurut analis, pihak NIIS bisa menganggapnya sebagai kemenangan bagi perjuangan mereka.
"Kuncinya, serangan itu tidak menimbulkan banyak korban jiwa, tetapi untuk menimbulkan gaung melalui, membuat orang terfokus pada hal itu, semua orang berbicara tentang hal itu," kata Matthew Henman, Kepala IHS Jane's Terrorism and Insurgency Centre, yang berbasis di London, Inggris.
"Setiap kali hal semacam ini terjadi, bahkan jika tidak ada korban jiwa, itu masih merupakan kemenangan propaganda bagi NIIS yang bisa mengatakan kami memiliki orang-orang di seluruh dunia yang siap untuk bertindak atas nama kami."
Dia mengatakan, bahkan jika pria bersenjata di Sydney itu tidak terinspirasi oleh NIIS "mereka akan mencoba dan mengklaim bahwa (serangan) itu sebagai semacam kemenangan bagi mereka."
Seruan Serangan
Situs web-savvy dari kelompok jihad yang menyerang wilayah Irak dan Suriah bagian utara telah mengirimkan seruan yang menakutkan bagi seluruh dunia dengan seruan jihadis untuk melakukan serangan spontan pada "orang kafir".
Hal ini menimbulkan mimpi buruk bagi pemerintah Barat yang mengetahui bahwa banyak warganya bergabung dengan NIIS dan mulai melacak mereka yang kembali.
"Terorisme Islamis ini kini telah menjadi benar-benar terdesentralisasi," kata Steven Emerson dari Investigative Project on Terrorism yang berbasis di Amerika Serikat.
Juru bicara NIIS, Abu Muhammad al-Adnani, pada bulan Septemberdalam pidatonya untuk membunuh "orang kafir..., termasuk warga negara yang masuk ke dalam koalisi. Pernyataan itu ditujukan antara lain kepada Australia, Prancis, Kanada, Amerika Serikat yang tergabung dalam koalisi menyerang NIIS.
Henman mengatakan, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam serangan ‘’serigala tunggal’’ di seluruh dunia dalam satu tahun terakhir, bersamaan munculnya kelompok NIIS yang menyebut diri sebagai kekhalifahan Islam melakukan aksi teror di Irak dan Suriah
"Mereka telah menyadari semua yang mereka perlu lakukan adalah sesuatu yang bisa menarik perhatian, apakah itu menyerang dengan mobil, menyerang seseorang dengan pisau, yang mungkin tidak akan menimbulkan banyak korban, tetapi terlihat akan melakukan sesuatu," katanya kepada AFP.
Pada bulan Mei tahun ini Prancis yang telah lebih dari setahun pertempuran menghadapi wkstrimis Islamis di Suriah menangkap orang karena membunuh empat orang di Museum Yahudi di Brussels.
Pada bulan September Australia menggagalkan rencana jihadis NIIS untuk melaksanakan pemancungan di negeri itu. Pelaku ditembak setelah dia menikam dua polisi. Pada Oktober lalu, serangan jihadis terjadi di Kanada, termasuk penyerbuan ke parlemen membunuh dua tentara.
Jihad Individu
Ide melakukan jihad individu disebutkan bukanlah hal yang baru. Kelompok teroris Al-Qaeda, menurut kantor berita AFP, telah bertahun-tahun merekrut orang sebagai relawan untuk menyerang sendirian, tanpa perintah atau pelatihan khusus.
Majalah jihad online telah menerbitkan cara untuk membuat bom buatan sendiri, "bagaimana untuk membuat satu (bom) di dapur ibumu" menjadi salah satu di antara isinya. Bahkan juga menyebutkan juga daftar target utama.
"NIIS telah menyalin buku yang menyerukan serangan lokal," kata Emerson. "Serangan ini terjadi di seluruh dunia saat ini, terutama didorong melampaui Internet dengan munculnya media sosial yang mendorong pesan terorisme Islamis hampir secepat cahaya," kata dia. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...