Penyanyi Sufi Pakistan Dibunuh
KARACHI, SATUHARAPAN.COM - Penyanyi sufi (qawwali) terkenal Pakistan, Amjad Sabri, meninggal setelah ditembak di kota Karachi, Pakistan, hari Rabu (22/6) sore. Penyerang yang tak dikenal menembaki dia di mobilnya di wilayah Liaquatabad.
Sementara itu, menurut situs berita Pakistan, Dawn, Qari Saifullah Mehsud, juru bicara kelompok Taliban Pakistan (TTP / Tehrik-i-Taliban Pakistan) kelompok Hakimullah Mehsud, menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Inspektur Jenderal Polisi Mushtaq Mehar mengatakan bahwa dua orang yang mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke mobil Sabri. Insiden itu sebagai "pembunuhan yang direncanakan." Namun motif pembunuhan itu belum diketahui.
Sabri (45 tahun) dan kawannya dalam perjalanan dengan mobil di kawasan Liaquatabad, ketika orang-orang bersenjata tak dikenal menembaki kendaraan mereka. Keduanya dibawa ke rumah sakit, namun Sabri meninggal.
"Dua orang dengan sepeda motor menggunakan menembak Sabri lima kali, peluru yang menembus kepalanya membuatnya meninggal, kata pejabat keamanan.
Minta Pengamanan
Fakhre Alam, Ketua Dewan Sensor Sindh, mengatakan dalam akun Twitter yang menyebutkan Sabri sebelumnya mengajukan permohonan untuk keamanan, tapi departemen dalam negeri tidak bertindak, menurut Dawn.
Amjad Sabri adalah salah satu qawwali terbaik pakistan. Dia dikenal karena penafsiran dan penjiwaan atas puisi mistik. Dia terpesona dan pecinta musik dengan kandungan spiritual, dan mistisisme selama bertahun-tahun.
Dia sangat berpengalaman dengan struktur dan estetika qawwali, tetapi juga mahir dalam mengadaptasi dengan musik kontemporer dengan menjaga esensinya tetap hidup.
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, menyatakan mengutuk serangan itu dan telah mengerahkan otoritas terkait untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Kasus Penghujatan
Sebelumnya pada 2014, Dawn melaporkan bahwa Pengadilan Tinggi Islamabad (IHC) menerbitkan pemberitahuan dalam kasus penghujatan melawan Amjad Sabri bersama dengan dua orang dari saluran televisi, terkait nyanyian qawwali yang dibawakannya dalam acara pagi.
Nyanyian qawwali tradisional yang dibawakan Amjad Sabri menyebutkan tokoh agama, dan dianggap menyinggung. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang hujatan itu.
Kasus penghujatan itu melawan Geo News juga telah didaftarkan, dan Tariq Asad dinilai bertanggung jawab sebagai penulis lirik lagu qawwali yang dinyanyikan Amjad Sabri, khususnya untuk baris penghujatan. Pemberitahuan itu juga berusaha untuk melarang diselenggarakannya qawwali yang menyebabkan masalah tersebut.
Maqbool Sabri bersama dengan saudaranya, akhir Ghulam Farid Sabri, membentuk sebuah kelompok qawwali pada pertengahan 1950-an dan menjadi terkenal karena penafsiran kejiwaan mereka pada puisi mistik (arifana kalam).
Keponakannya, Amjad Sabri, adalah penjaga tradisi keluarga yang menghidupkan seni qawwali. Menurut Dawn, apapun yang dinyanyikan Sabri langsung menjadi hit.
Selain Sabri, sejumlah qawwalis paling berkesan dan terkenal adalahBhar Do Jholi Meri, Tajdar-i-Haram, dan Mera Koi Nahin Hai Teray Siwa. Mereka berpengalaman dalam komposisi yang digubah dalam bahasa Persia.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...