Peran Pesepak Bola Blasteran di Kemenangan Swiss
SATUHARAPAN.COM – Admir Mehmedi dan Haris Seferovic bukanlah pesepak bola yang cukup familiar di Swiss dan di kancah internasional. Admir Mehmedi mengawali kegembiraan tim pegunungan Alpen pada pertandingan Grup E Piala Dunia, di Stadion Nacional, Brasilia, Minggu (15/6) malam WIB.
Kedua pesepak bola ini merupakan contoh kecil betapa pemerintah Swiss tidak bisa menghalangi pesepak bola “asing” berprestasi di Swiss.
Pemerintah Swiss pada awal Februari 2014 membuat referendum mendukung proposal pembatasan imigrasi yang diajukan salah satu partai di Parlemen Tinggi Swiss. Referendum tersebut merupakan sebuah kesepakatan yang berpotensi merugikan perekonomian negara dengan empat bahasa nasional tersebut, dan dapat terancam sanksi Uni Eropa.
Latar belakang pembatasan imigran itu menghkhawatirkan kelebihan penduduk dan peningkatan jumlah Muslim di negara itu. Jajak pendapat sebelum pemungutan suara masih mendapatkan penentang proposal masih memenangi referendum.
Dukungan atas proposal tersebut mayoritas datang dari kawasan perdesaan. Adapun pemilih dari perkotaan seperti Basel, Geneva, dan Zurich, menolak proposal itu.
Partai Rakyat Nasionalis Swiss yang berhasil memaksakan referendum pengetatan peraturan imigrasi, telah terlebih dahulu berhasil memaksakan peraturan ini di tingkat lokal.
Salah satu kemenangan mereka yang mengejutkan adalah referendum pelarangan pembangunan menara tempat ibadah baru pada 2009, dan pelarangan perempuan Muslim mengenakan jilbab di sekolah dasar setempat. Dari 8 juta penduduk Swiss, 500.000 di antaranya mengidentifikasi diri sebagai Muslim.
Di pertengahan abad ke-14 Hijriah, Swiss kembali menjadi tempat hijrahnya umat Islam. Sebagian kecil umat Islam mengungsi ke sana setelah Perang Dunia II berkecamuk. Berkat kebaikan akhlak dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, beberapa penduduk asli Swiss memeluk agama Islam.
Umat Islam di Swiss terus bertambah jumlahnya disebabkan masuknya imigran-imigran Muslim dari negara lain dan banyak penduduk asli Swiss yang memeluk Islam. Sensus 1951 menunjukkan, umat Islam di Swiss hanya berjumlah sekitar 2,000 orang, berkembang menjadi 30 ribu orang di akhir tahun 70-an.
Menurut hasil sensus pada 2009, umat Islam di Swiss mencapai 400 ribu atau 4,26 persen dari total penduduk Swiss. Sementara perempuan di Swiss yang masuk Islam sampai tahun 2009, menurut Monica Nur Sammour-Wust, tokoh Muslimah di sana, jumlahnya sekitar 30 ribu orang
Profil Pesepak bola
Mehmedi mencetak gol penyeimbang bagi Swiss, setelah pada babak pertama tim pegunungan Alpen tertinggal 0-1 dari gol Ekuador yang dihasilkan Enner Valencia menit ke-22.
Pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld pada pertandingan tadi malam tidak memberinya kesempatan sebagai penyerang utama di kesebelasan pegunungan Alpen, sama halnya dengan Mehmedi, Seferovic juga masuk sebagai pemain pengganti.
Mehmedi masuk pada awal babak kedua menggantikan penyerang Swiss, Valentin Stocker yang kurang mengiggit di babak pertama dan dia langsung berperan penting, karena gol yang dia cetak menit ke-49 memanfaatkan bola hasil umpan sepak pojok Ricardo Rodriguez langsung menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Haris Seferovic masuk menggantikan penyerang Swiss lainnya, Josep Drmic menit ke-75, dan pada detik-detik terakhir pertandingan dia menyambut umpan dari Ricardo Rodriguez sehingga menghadirkan kemenangan bagi Swiss.
Admir Mehmedi sehari-hari merumput di Liga Jerman bersama SC Freiburg. Sementara Seferovic bersepak bola di Liga Spanyol bersama Real Sociedad.
Admir Mehmedi
Mehmedi mengawali karir sepak bolanya di sebuah klub amatir Swiss, AC Belinzona pada 1999, dan hanya semusim di klub tersebut, semusim berikutnya dia pindah ke FC Winterthur, sebelum pada 2006 hingga 2008 di FC Zurich. Semusim berikutnya dia sempat hijrah ke beberapa klub Dynamo Kyiv, sebelum ke SC Freiburg.
Di tim nasional, pesepak bola kelahiran Makedonia ini telah memiliki 96 caps (jumlah bertanding pada level internasional), dia telah mulai bersepak bola sejak 2006. Mehmedi, walau namanya jarang terdengar tetapi saat dia bermain di SC Freiburg sering kali dia mendapat tawaran bermain dari Sunderland, Liverpool, dan Nurnberg. Mehmedi adalah salah satu anggota dari kesebelasan Swiss U-21 saat negeri pegunungan Alpen itu ikut di Kejuaraan Sepak Bola Eropa pada 2011.
Pada turnamen itu Mehmedi menerima penghargaan sepatu perak, Mehmedi terpilih dalam skuad pilihan UEFA Euro U-21. Mehmedi melakukan debut untuk tim nasional Swiss melawan Inggris, dalam pertandingan kualifikasi Euro 2012, datang sebagai pemain pengganti. Mehmedi mencetak gol pertamanya untuk Swiss menang 5-3 timnya atas Jerman.
Seferovic
Haris Seferovic pesepak bola “blasteran” Swiss, karena salah satu orang tuanya merupakan warga negara Bosnia. Seferovic lahir di Sanski Most, Bosnia dan Herzegovina, dan masuk ke Swiss pada akhir 1980.
Seferovic memulai karirnya pada tahun 1999 di sisi pemuda FC Sursee dan setelah lima tahun ditandatangani pada musim panas 2004 untuk FC Lucerne.
Setelah tiga tahun bersepak bola di FC Lucerne dia kemudian dibina oleh Grasshopper Club Zurich, dan pada April 2009 melakukan debut di Liga Super Swiss melawan Neuchatel Xamax.
Pada Januari 2010, Haris Seferovic dinobatkan sebagai Pesepak Bola Favorit Muda Swiss di kanton Lucerne, dan dia tidak membutuhkan waktu lama karena setelah itu dia masuk ke Fiorentina pada 29 Januari 2010, dan meninggalkan negeri pegunungan Alpen tersebut.
Satu lagi pesepak bola yang cukup berperan penting di lini tengah Swiss tadi malam adalah Xherdan Shaqiri, pesepak bola yang lahir di Yugoslavia pada 1991 ini bersepak bola berasal dari orang tua yang mengungsi dari negara tersebut karena dilanda perang saudara pada 1992.
Berstatus pengungsi di Swiss, ternyata tak membatasi skill Shaqiri sebagai calon bintang sepak bola. Menimba ilmu di klub lokal Swiss, SV Agust, pemain bertinggi 169 sentimeter pun tumbuh sebagai salah satu calon bintang sepak bola. Hal yang akhirnya membuat Swiss menaturalisasi pemain yang mengaku seorang muslim sejati itu.
Kini, Shaqiri menjelma sebagai salah satu pahlawan nasional olahraga di Swiss. Dia menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Swiss yang sukses menembus final Piala Eropa U-21 pada 2011.
Berkat aksi gemilangnya di junior, satu kostum timnas senior Swiss menjadi milik Shaqiri. Kini, Shaqiri menjadi kunci bagi Swiss di Piala Dunia 2014. Peran penting Shaqiri diakui pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld. “Kami punya banyak pemain muda, seperti Shaqiri. Dan, beruntung bagi kami, dia bermain bersama tim terbaik, seperti Muenchen,” kata Hitzfeld. (wikipedia.org/swissinfo.ch/bbc.co.uk/fifa.com).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...