Perawatan Tuntas Saluran Akar Gigi Atasi Infeksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis konservasi gigi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), drg. Ratna Indriutami, Sp.KG mengatakan pasien yang memiliki masalah gigi berlubang disarankan untuk melakukan perawatan saluran akar secara tuntas sehingga diharapkan infeksi dapat hilang dan fungsi gigi bisa kembali.
“Kalau misalnya sedang melakukan perawatan saluran akar, tuntaskan perawatan akar itu sampai selesai,” kata dokter yang akrab disapa Indri itu dalam webinar “HUT 103 RSCM” yang diikuti di Jakarta, Senin (7/11).
Dia mengatakan infeksi bakteri masuk ke pembuluh darah dikhawatirkan dapat menjalar ke bagian organ tubuh lainnya. Oleh sebab itu, dibutuhkan perawatan saluran akar yang tuntas.
Fungsi perawatan ini, menurut Indri, yaitu menghilangkan infeksi yang terjadi di dalam tubuh atau rongga mulut serta mengembalikan lagi fungsi gigi seperti semula agar dapat digunakan baik dan normal.
“Jadi itu yang kita hindari dulu (infeksi) dengan cara perawatan saluran akar yang disarankan sampai tuntas. Baru terakhirnya lakukan restorasi atau penambalan akhir supaya gigi itu dapat berfungsi kembali,” kata Indri.
Dia menjelaskan prosedur perawatan saluran akar gigi merupakan tindakan yang biasanya dilakukan secara berulang atau beberapa kali kunjungan. Pada dasarnya, kata Indri, prosedur tindakan terbagi menjadi tiga tahap, dimulai dari diagnosa dan pemeriksaan lebih lanjut kondisi pulpa atau saluran akar gigi.
Setelah diketahui tingkat kerusakan, dokter akan membuat jalur pada gigi yang bermasalah dengan tujuan untuk membersihkan saluran akar. Tahap terakhir adalah obtuasi yaitu penambalan atau pengisian saluran akar dengan suatu bahan khusus agar tidak ada lagi bakteri dapat hidup di lapisan tersebut. Selanjutnya, mahkota gigi akan dilakukan restorasi.
“Jadi perawatan saluran akar itu memang dibutuhkan kunjungan berulang. Kalaupun ada perawatan saluran akar one visit atau sekali saja bisa selesai, itu biasanya tindakan khusus, umumnya pada gigi yang bakterinya kemungkinannya tidak terlalu banyak, biasanya pada pasien yang akut atau lubang atau kariesnya tidak terlalu besar,” kata Indri.
Idealnya, imbuh dia, apabila pasien yang sudah melakukan perawatan saluran akar gigi dan tidak terdapat keluhan kembali, berarti dokter yang menangani masalah gigi pada pasien tersebut sudah mengetahui tingkat keberhasilan sehingga kejadian kerusakan gigi berulang kemungkinannya kecil.
Masalah gigi berlubang yang sudah menginfeksi saluran akar memang dibutuhkan perawatan saluran akar untuk menghindari komplikasi terburuk. Meski begitu, Indri tetap menekankan pentingnya setiap orang melakukan upaya pencegahan agar gigi tidak berlubang atau karies gigi.
“Hal ini bisa dilakukan mulai dari usia dini dari anak-anak hingga dewasa. Perawatannya sebetulnya sama, paling semua juga sudah tahu, sikat gigi sehari dua kali terutama pagi mau setelah atau sebelum sarapan tidak masalah, lalu yang paling penting lagi sebelum tidur,” katanya.
Dia menyarankan agar setiap individu menyikat gigi secara menyeluruh pada permukaan gigi dan menggunakan pasta gigi ber-fluoride. Kemudian bersihkan sela-sela gigi dengan bantuan dental floss atau benang gigi dan tidak dianjurkan penggunaan tusuk gigi.
“Untuk yang lainnya adalah paling gampang, bila ingin makan cemilan manis dan lengket itu mulai dibatasi. Bila memang mau, boleh sesekali tapi pembersihannya setelah itu harus baik dan minimal kumur air putih dulu kalau memang belum waktunya untuk sikat gigi,” kata Indri.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...