Perayaan 1.000 Tahun Kekristenan di Swedia
SWEDIA, SATUHARAPAN.COM – Baru-baru ini, wakil dari Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC), Putri Mahkota Swedia, para pemimpin gereja, dan ribuan orang lainnya berpartisipasi dalam perayaan seribu tahun kekristenan di Swedia yang diadakan di Keuskupan Skara, Swedia Selatan.
Keuskupan tersebut merupakan salah satu keuskupan tertua di Swedia. Keuskupan Skara dulu pernah menjadi bagian dari Keuskupan Gereja Katolik Roma. Namun sejak reformasi Protestan, Keuskupan Skara menjadi bagian dari gereja Lutheran di Swedia.
Perayaan yang digelar selama seminggu diisi dengan berbagai rangkaian acara, seperti ziarah kaum muda gabungan, kebaktian yang dihadiri oleh perwakilan ekumenis dari berbagai negara, konser, dan seminar. Lebih dari 12.000 peserta berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Saya tersentuh melihat begitu banyak perwakilan gereja-gereja dari seluruh penjuru dunia datang merayakan 1.000 tahun kekristenan di Swedia. Namun, saat Anda merayakannya, harus mengingat juga gereja-gereja di Timur Tengah yang jauh lebih tua dan kini sedang berada di bawah tekanan,” tutur Pendeta Dr. Hielke Wolters, Wakil Sekretaris Umum WCC yang menyampaikan apresiasinya saat makan siang bersama Putri Mahkota Victoria.
“Dan, Anda bersedia belajar dari gereja-gereja Afrika yang jauh lebih muda. Itu merupakan tanda solidaritas ekumenis yang kuat dan keterbukaan terhadap pembelajaran ekumenis.” Tambahnya.
Salah satu contoh konkret kerja sama ekumenis selama perayaan adalah kegiatan ziarah yang diberi nama “Berjalan ke Emaus”. Ziarah ini melibatkan 45 pemuda berusia 17 hingga 22 tahun dari Swedia, Afrika Selatan, Jerman, Inggris, dan Palestina. Para pemuda berjalan bersama selama tujuh hari dan berbagi pengalaman iman serta kehidupan menggereja di seluruh dunia.
Proyek kerja sama ekumenis ini berlangsung dari 2013 hingga 2015 dan dipimpin oleh Keuskupan Skara (CoS) yang bekerja sama dengan Gereja Lutheran di Bavaria (ELKB), Gereja Lutheran di Afrika Selatan (ELCSA), Gereja Lutheran di Yordania dan Tanah Suci (ELCJHL), Keuskupan Wakefield (salah satu gereja di Inggris), dan Gereja Swedia.
Tujuan diadakannya proyek tersebut adalah mengutus 80 kaum muda untuk mengambil bagian dalam ziarah di Swedia pada tahun 2014 dan di Israel serta Palestina pada tahun 2015 agar kaum muda mendapatkan pemahaman umum mengenai tradisi gereja yang berbeda-beda di seluruh penjuru dunia.
Para pemimpin gereja dari Swedia, Finlandia, Inggris, Jerman, Timur Tengah, Uskup Agung Emeritus Anders Wejryd, dan Presiden WCC yang mewakili Benua Eropa turut hadir dalam ibadah penutup. (oikoumene.org)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...