Perbankan Ajak Pelajar Ikut Gerakan Indonesia Menabung
SOLO, SATUHARAPAN.COM - Perbankan mengajak para siswa setingkat SMP/MTs di Soloraya mengikuti Gerakan Indonesia Menabung untuk mengajarkan gaya hidup berhemat sejak dini.
"Kami menargetkan sebanyak 350.000 siswa SMP/MTs dari 830 sekolah di tujuh kabupaten/kota se-Soloraya memiliki rekening tabungan melalui Simpanan Pelajar atau Simpel," kata Koordinator Gerakan Indonesia Menabung Soloraya sekaligus Kepala Cabang BTN Surakarta Deddy Armanto di Solo, Selasa (22/10).
Selain mengajarkan siswa berhemat, dikatakannya, kebiasaan menabung sejak kecil dapat memberikan edukasi positif bagi anak-anak terkait perencanaan masa depan.
Ia mengatakan Gerakan Indonesia Menabung tersebut juga disosialisasikan pada kegiatan event Solo Financial Inclusion 2019 Expo di Solo Paragon Mall minggu lalu.
Bahkan, pada saat itu dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara Koordinator Gerakan Indonesia Menabung dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kanwil Kementerian di tujuh kota/kabupaten di Soloraya
"Pada prinsipnya, gerakan ini lebih ke muatan misi sosial daripada berorientasi pada bisnis. Kami juga mengajak seluruh lembaga keuangan lain untuk ikut berpartisipasi menyukseskan program ini," katanya.
Ia mengatakan mengingat program tersebut bersifat bakti sosial, pihak bank yang lebih aktif jemput bola ke sekolah-sekolah untuk membuatkan rekening tabungan para siswa.
Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta Eko Yunianto mengatakan untuk menyukseskan Gerakan Indonesia Menabung diharapkan para mitra kerja dapat bersinergi dengan baik.
"Dengan dukungan berbagai pihak, baik Dinas Pendidikan, Kemenag, guru, maupun sekolah kami yakin gerakan ini bisa sukses," katanya.
Sebagaimana diketahui, Gerakan Indonesia Menabung diinisiasi oleh OJK pusat bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Selanjutnya, gerakan tersebut dilanjutkan di tingkat daerah.
"Harapannya program ini dapat berjalan dengan baik termasuk di Soloraya," katanya.
Ojk Canangkan Sinergi Aksi Indonesia Menabung
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan Program Sinergi Aksi Indonesia Menabung sebagai puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2019 untuk mendorong keterbukaan akses keuangan dan mewujudkan kepemilikan rekening oleh seluruh masyarakat.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara dalam acara pencanangan sinergi di Jakarta, Sabtu (19/10), mengatakan kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai pentingnya menabung untuk investasi, perlindungan dan masa depan.
"Masyarakat secara terbuka dapat memperoleh informasi terkait produk dan layanan jasa keuangan serta memanfaatkan produk keuangan yang dibutuhkan seperti untuk menabung," kata Tirta.
Tirta mengatakan kegiatan ini dapat berdampak positif karena dapat memenuhi perluasan akses keuangan bagi masyarakat dan mendukung target tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional masing-masing 35 persen dan 75 persen yang sudah tercapai di 2019.
"Masyarakat dapat well literate, well inclusion dan well protected, sehingga bisa menyakinkan dan memilih layanan produk keuangan," ujarnya.
Secara keseluruhan, ia mengharapkan sinergi aksi yang melibatkan OJK, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan dan lembaga jasa keuangan lainnya ini, dapat meningkatkan jumlah rekening serta produk dan layanan jasa keuangan yang dapat menggerakkan roda perekonomian.
Sinergi aksi ini dicanangkan di sela-sela kegiatan Financial Expo atau Finexpo dan Sundown Run 2019 yang diselenggarakan oleh Industri jasa keuangan bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai puncak kegiatan bulan inklusi keuangan.
Ketua Finexpo dan Sundown Run 2019, Wani Sabu mengatakan peningkatan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, dapat menjadi salah satu upaya untuk memperkuat perlindungan konsumen industri keuangan.
"Kami sengaja berfokus pada pentingnya perlindungan konsumen sebagai salah satu wujud nyata langkah OJK dan Bank Indonesia dalam menggandeng usaha jasa keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memantapkan kepercayaan konsumen terhadap produk layanan jasa keuangan," kata Wani.
Wani mengatakan Finexpo perlu menggaungkan perlindungan konsumen kepada masyarakat untuk membuat konsumen tidak membeli produk jasa keuangan tanpa memahami terlebih dahulu produk tersebut dan menyesal di kemudian hari.
Finexpo pada tahun ini mengusung tema "Sinergi Aksi dalam Mewujudkan Inklusi Keuangan untuk Semua dan Perlindungan Konsumen yang Optimal", yang berlangsung di mal Kota Kasablanka mulai Kamis (17/10) hingga Minggu (20/10) dan diikuti 90 lembaga jasa keuangan.
Selain pameran dan gelaran olahraga lari, dalam Finexpo akan terdapat juga berbagai aktivitas seperti bincang-bincang bersama Jouska dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) serta pemberian penghargaan (awarding) pada program Simpanan Pelajar (SimPel). Puncak kegiatan juga akan dimeriahkan oleh Kahitna, Diskopantera, Ardhito Pramono serta penampilan dari PUJK. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...