Perdagangan RI-Viet Nam Meningkat, Siap Jadi Pendorong Pertumbuhan ASEAN
HO CHI MINH CITY, SATUHARAPAN.COM-Kolaborasi dan kerja sama Indonesia-Viet Nam makin erat dan diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi ASEAN yang berkomitmen untuk memperkuat relevansinya di tengah tantangan global saat ini.
“Kerja sama bilateral Indonesia-Viet Nam terus menunjukkan tren positif. Misalnya dari peningkatan volume perdagangan kedua negara pada tahun 2021 dari US$ 11,5 Milyar kembali meningkat mencapai lebih dari US$ 14 Miliar pada tahun 2022", kata Konsul Jenderal RI untuk Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan saat menjadi narasumber business talk pada kegiatan The Exchange of Art-Culture and Business Networking between Indonesia-Viet Nam, Selasa (23/05/2023), di Teater Voice of Ho Chi Minh City's People (VOH Radio), HCMC, Viet Nam.
Konjen Agustaviano menyampaikan bahwa Presiden Jokowi dan PM Viet Nam, Pham Minh Chinh, yang menyempatkan bertemu secara bilateral di sela-sela rangkaian KTT ke-42 ASEAN, di Labuhan Bajo, NTT pada 10-11 Mei 2023, juga sepakat mendorong arus investasi kedua negara. Beberapa sektor potensial yang perlu untuk terus didorong di antaranya di bidang renewable energy, perikanan dan teknologi yang mendukung manufaktur.
Kegiatan business talk yang dibalut dengan pertunjukan seni budaya kedua negara ini diselenggarakan atas kerja sama KJRI Ho Chi Minh City dengan Viet Nam – ASEAN Friendship Association (VAFA) sehubungan dengan 10 tahun perayaan Kemitraan Strategis Indonesia-Viet Nam yang bertepatan juga dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.
Sejalan dengan tema ASEAN 2023, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Konjen Agustaviano Sofjan menekankan kembali signifikansi kerja sama Indonesia-Viet Nam sebagai pemain vital di kawasan. “Populasi kedua negara mencakup 60% populasi ASEAN dan kekuatan ekonomi Indonesia-Viet Nam jika digabungkan mencapai 45% total ekonomi ASEAN", kata Konjen Agustaviano.
Sementara itu Assoc. Prof. Phan Thá» Há»ng Xuân, Presiden VAFA menggarisbawahi pentingnya soliditas masyakarat kedua negara. Kedekatan hubungan antar masyarakat Indonesia dan Viet Nam, diyakini akan mendongkrak produktivitas kerja sama ekonomi. Seni dan budaya dipandang sebagai media yang tepat untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. Untuk itulah kegiatan temu bisnis ini juga menghadirkan kolaborasi pertunjukan seni budaya Indonesia dan Viet Nam.
Dalam sesi pertunjukan, penonton disuguhi dengan penampilan musik dari musisi Viet Nam, peragaan busana Ao Dai (pakaian tradisional khas Viet Nam), Wayang Kulit yang dipadu dengan Tari Bali serta ditutup dengan orkestra Angklung yang membawakan beberapa lagu populer Viet Nam, seperti Saigon Dep Lam.
Sesi interaksi angklung yang mengajak penonton untuk memainkan instrumen bambu asal Jawa Barat berlangsung meriah. Penonton nampak antusias mengikuti arahan instruktur dari Saung Angklung Udjo yang didatangkan langsung dari Bandung.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...