Perebutan Pemuncak Grup
Jelang Pertandingan Ketiga Fase Grup A
SATUHARAPAN.COM - Fase grup A PD 2018 dipastikan meloloskan tuan rumah Rusia dan Uruguay setelah kedua kesebelasan memenangi dua laga. Dengan raihan maksimal enam poin keduanya akan bertemu pada pertandingan ketiga untuk memperebutkan juara grup A. Sementara pertandingan lainnya yang mempertemukan Arab Saudi melawan kesebelasan Mesir yang sudah berpengaruh pada perebutan tiket lolos ke babak selanjutya.
Kesebelasan dari benua Asia dan Afrika di grup A PD 2018 belum terlalu banyak berbicara meskipun pada pertandingan terakhir yang dijalani Arab Saudi melawan Uruguay berjalan cukup ketat. Meskipun kerap mengalami kekalahan, pertemuan Arab Saudi melawan kesebelasan Mesir selalu berjalan ketat. Sementara bagi Rusia dan Uruguay, ini menjadi pertemuan kedua setelah pada laga persahabatan enam tahun silam keduanya berbagi gol 1-1
Juara dan runner-up grup A akan bertemu dengan Juara dan runner-up grup B. Hasil imbang akan mengantarkan Rusia menjadi pemuncak, sementara dari grup B tiga kesebelasan yakni Iran, Portugal, dan Spanyol masih berpeluang lolos ke babak berikutnya.
Ujian Awal Kereta Cepat ala Cherchesov
Dua pertandingan dijalani Rusia dengan mulus. Delapan gol ke gawang lawan menjadi sinyal bagi kesebelasan yang akan menghadapi Rusia untuk bersiap-siap diajak melaju sejak menit awal pertandingan. Pelatih Cherchesov yang sempat diragukan di awal perhelatan PD 2018 menjawabnya dengan permainan permainan Sbornaya yang cepat seperti kebanyakan tim-tim Eropa timur.
Lima gelandang Rusia yang dimotori Dzagoev, Golovin, dan Samedov menjawab keraguan pendukungnya. Satu gol ke gawang Akinfeev menjadi gambaran bagaimana pemain bertahan Rusia cukup disiplin menjaga daerah pertahanannya. Menariknya Cheryshev dan penyerang muda Dzyuba yang menjadi pemain pengganti sudah mulai menemukan 'klik'-nya dan mencetak gol pada dua laga sebelumnya.
Hingga pertandingan kedua yang dijalaninya, kesebelasan Uruguay tampil cukup berhati-hati. Permainan menjanjikan yang ditampilkan saat mereka mengalahkan Inggris dan Italia pada fase grup D PD 2014 masih belum terlihat saat menghadapi Arab Saudi dan Mesir meskipun mereka memenangi kedua laga. Pemain muda Uruguay yang bermain di berbagai kompetisi di Eropa, Vecino (Inter Milan), Laxalt (Genoa), ataupun Nandez (Boca Yunior) sejauh ini belum menampilkan perform terbaiknya.
Pertemuan Rusia melawan Uruguay akan dimanfaatkan oleh Tabares untuk menurunkan kembali barisan gelandang mudanya menghadapi Dzagoev-Golovin-Samedov. Ini akan menjadi ujian gelandang muda menghadapi pergerakan cepat gelandang Rusia.
Tampil di hadapan publiknya, Rusia tentu akan memberikan hasil terbaik menyapu seluruh poin untuk menjaga semangat tim. Di babak berikutnya kesebelasan yang dihadapi memiliki materi-komposisi yang hampir imbang. Tidak ada jalan lain bagi Rusia untuk menjaga performa tim dengan memenangi pertandingan melawan Uruguay.
Yang sedikit menjadi pertanyaan adalah penampilan duet Cavani-Suarez dalam dua laga sebelumnya seolah belum menemukan permainan yang padu. Jika pada laga ketiganya kedua pemain mampu memaksimalkan kerjasamanya, pemain belakang Rusia Kudryashov, Granat, Kutepov/Smolnikov harus bersiap-siap bekerja keras sejak peluit awal pertandingan, meskipun tensi-tempo permainan tidak akan terlalu tinggi mengingat keduanya sudah lolos ke babak berikutnya.
Bisa jadi pertemuan Rusia melawan Uruguay lebih banyak diwarnai permainan yang hati-hati pada kedua kesebelasan untuk menjaga stamina-performa tim pada babak gugur. Meskipun begitu, pertandingan melawan Uruguay akan kembali menjadi pembuktian bagi Cherchesov meramu taktik-strategi kereta cepatnya.
Perkiraan susunan pemain:
Rusia (3-5-2) : Akinfeev (gk) Kudryashov, Granat, Kutepov/Smolnikov, Zhirkov, Dzagoev, Zobnin, Golovin/Kuzyayev, Samedov, Miranchuk/Kokorin, Smolov.| pelatih: Stanislav Cherchesov
Uruguay (4-4-2) : Muslera (gk), Varela, Godin, Gimenez, Laxalt/Silva, Nandez, Bentancur, Vecino, Rodriguez/ Torreira, Cavani, Suarez.| pelatih: Oscar Tabares
Laga Penghiburan Dua Pelatih
Laga terakhir yang dijalani Arab Saudi melawan kesebelasan Mesir menjadi laga hiburan bagi kedua pelatih untuk bereksperimen menangani kedua kesebelasan di PD 2018. Pergantian pelatih dari van Warwijk ke Pizzi sejauh ini masih belum memberikan dampak berarti bagi kesebelasan Arab Saudi. Bisa dipahami kedua pelatih membawa filosofi permainan yang berbeda. van Warwijk dengan total football dengan pergerakan yang cepat pada seluruh lini tanpa pemain diplot pada satu posisi tertentu sementara Pizzi lebih banyak memainkan pola tiki-taka dengan umpan-umpan pendek.
Pola tradisional kesebelasan Arab Saudi sendiri sebenarnya lebih mengandalkan pada serangan balik, artinya mereka lebih terbiasa dengan memperkuat pertahanan terlebih dahulu sebelum melakukan serangan dengan bola-bola panjang. Gaya total football lebih cocok bagi kesebelasan Arab Saudi.
Hal yang sama dialami Mesir saat ditangani Cuper pada tahun 2015. Sejauh ini Mesir lebih banyak dilatih oleh pelatih lokal Mesir dan pelatih asal Eropa. Sentuhan Cuper telah mengubah permainan Mesir menjadi indah dengan permainan gelandang sayap di kedua sisi memanfaatkan kelincahan pemain muda Tezequet dan gelandang serang Salah. Transformasi yang dilakukan Cuper pada kesebelasan Mesir cukup berhasil yang mengantarkan mereka menjadi runner-up Piala Afrika 2017.
Sama-sama tersingkir dari fase grup, pertemuan Arab Saudi melawan Mesir akan diwarnai dengan permainan lepas tanpa beban. Di panggung sebesar Piala Dunia adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia seluruh kemampuan yang dimiliki. Terlebih saat peluang lolos sudah lepas, eksperimen dengan menampilkan bakat-bakat muda tentu menarik untuk dicoba oleh kedua pelatih.
Di jantung serangan al-Faraj dan Sahlawi akan mendapat perlawan sengit dari kombinasi gelandang senior-muda Mesir Said dan el-Nenny. Jika Said ditarik sedikit ke belakang dan menempatkan gelandang Tarek Hamed berduet dengan el-Nenny akan menjadi pertarungan yang menarik di lapangan tengah. Sejauh ini permainan el-Nenny di klubnya Arsenal cukup efektif mengalirkan bola-bola ke daerah pertahanan lawan. Pertarungan keduanya melawan barisan gelandang tim Elang Hijau yang mengandalkan Otayf-al-Jassim-al-Muwallad akan menjadi hiburan dari dua kesebelasan yang berada di jazirah arab.
Hanya menangguk satu poin tentu bukan hiburan bagi kedua kesebelasan setelah gagal lolos pada fase grup. Memberikan penanda terbaik bagi keberadaan mereka di Piala Dunia 2018 adalah pulang dengan membawa poin maksimal. Dan sekali lagi, bagaimanapun PD adalah etalase untuk menampilkan skill individu manakala target lolos ke babak berikutnya sudah tertutup. Pada titik ini, el-Nenny-Hamed-Trezequet- dan juga Mohammed Salah tentu ingin memberikan hiburan lebih sekaligus memantapkan posisinya sebagai salah satu barisan gelandang yang patut diperhitungkan pada musim kompetisi medatang di liga-liga Eropa.
Perkiraan susunan pemain:
Arab Saudi (4-5-1) : al-Mosailem (gk), al-Harbi, Osama, Omar al-Hawsawi, al-Shahrani/ Bahebri, al-Sheri, Otayf, al-Jassim, al-Muwallad, al-Faraj/al-Mogahwi, Mohammad al-Sahlawi. | pelatih: Juan Antonio Pizzi
Mesir (4-3-3) : El-Shenawy (gk), el-Mohammady, Hegazy, Ali Gabr, Fathy, A. Said/Sobhi, el-Nenny, Hamed, Trezequet/Morsy, Hassan, Salah. | pelatih: Hector Cuper
Jadwal pertandingan
Pertandingan babak ketiga fase grup A mempertemukan Arab Saudi melawan kesebelasan Mesir dan tuan rumah Rusia melawan Uruguay akan berlangsung pada waktu yang bersamaan, Senin (25/6) pukul 17.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB.
Kesebelasan Arab Saudi dan Mesir akan menjalani pertandingan di Volgorad Arena, Volgorad sementara pertandingan Rusia-Uruguay digelar di Cosmos Arena, Samara.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...