Perempuan Afghanistan Tuntut Hak Pendidikan, Pekerjaan dan Wakil Politik
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Puluhan perempuan Afghanistan memprotes pada hari Kamis (16/12) di ibu kota Kabul, menuntut hak atas pendidikan, pekerjaan dan perwakilan politik dari pemerintah Taliban.
Meskipun protes publik secara efektif dilarang oleh penguasa garis keras baru Afghanistan, pihak berwenang memberikan izin untuk pawai yang diadakan dalam cuaca dingin setelah salju pertama musim dingin turun di Kabul.
“Makanan, karir dan kebebasan”, teriak para peserta, sementara yang lain memegang plakat menuntut perempuan mendapatkan jabatan politik. Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk yang menggemakan keluhan terhadap Taliban bahwa masyarakat internasional telah membekukan miliaran dolar bantuan asing dan aset.
Taliban telah menjanjikan aturan yang lebih lunak, dibandingkan dengan masa pemerintahan pertama mereka pada 1990-an, tetapi sebagian besar perempuan masih dikecualikan dari pekerjaan pemerintah dan pendidikan sekolah menengah.
Meskipun diizinkan untuk memprotes, para peserta mengatakan mereka tetap takut pada penguasa baru negara itu.
Di satu persimpangan pejuang Taliban mengawasi dan mengangkat senjata mereka, tetapi pawai diizinkan untuk melanjutkan. “Ketakutan selalu ada, tapi kita tidak bisa hidup dalam ketakutan; kita harus melawan ketakutan kita”, kata Shahera Kohistan, 28 tahun. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...