Perempuan Mali Melahirkan Sembilan Bayi
BAMAKO, SATUHARAPAN.COM-Seorang perempuan asal Mali melahirkan sembilan bayi (nonuplet), sebelumnya diperkirakan hanya tujuh dalam kehamilannya, kata Kementerian Kesehatan Mali, hari Rabu (5/5).
Perempuan itu, Halima Cisse, yang berusia 25 tahun melahirkan bayi melalui operasi caesar pada hari Selasa (4/5) di Maroko setelah dikirim ke sana untuk perawatan khusus, menurut pernyataan kementerian itu dikutip AP.
“Bayi yang baru lahir (lima perempuan dan empat laki-laki) dan ibunya semuanya baik-baik saja,” kata menteri kesehatan Mali dalam sebuah pernyataan.
Cisse menduga dia mengadung tujuh bayi. Dokter Mali, di bawah perintah pemerintah, mengirim Cisse ke Maroko untuk melahirkan karena tidak ada peralatan yang memadai untuk menangani kehamilan yang sangat langka ini.
Klinik pribadi Ain Borja di Casablanca, tempat dia dirawat, mengonfirmasi bahwa dia melahirkan di sana. "Saya sangat senang," kata suaminya, Adjudant Kader Arby, kepada BBC. "Istri saya dan bayi (lima perempuan dan empat laki-laki) baik-baik saja."
Menurut catatan, seorang perempuan yang melahirkan delapan bayi terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2009 dan memegang Guinness World Record untuk jumlah anak terbanyak yang dilahirkan dalam sekali kelahiran dan bertahan hidup.
Fanta Siby, menteri kesehatan Mali, mengucapkan selamat kepada tim medis di Mali dan Maroko atas "hasil yang membahagiakan".
Kehamilan Nona Cisse menjadi bahan pembicaraan di Mali, bahkan ketika diperkirakan dia hanya mengandung tujuh bayi (septuplet), menurut laporan kantor berita Reuters.
Para dokter di negara Afrika Barat telah mengkhawatirkan keselamatannya dan kemungkinan kelangsungan hidup bayi, jadi pemerintah turun tangan. Setelah dua pekan tinggal di rumah sakit di ibu kota Mali, Bamako, keputusan diambil untuk memindahkan Cisse ke Maroko pada 30 Maret, kata Dr Siby.
Setelah lima minggu di klinik Maroko, dia melahirkan melalui operasi caesar pada hari Selasa, kata menteri itu. Suaminya, masih berada di Mali bersama putri tertua pasangan itu, tetapi dia mengatakan dia terus berhubungan dengan istrinya di Maroko dan tidak khawatir tentang masa depan keluarga.
"Tuhan memberi kami anak-anak ini. Dialah yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir tentang itu. Ketika Yang Mahakuasa melakukan sesuatu, dia tahu mengapa," katanya kepada BBC Afrique.
Dia mengatakan keluarga itu kewalahan dengan dukungan yang mereka terima. "Semua orang menelepon saya! Semua orang menelepon! Pihak berwenang Mali menelepon untuk mengungkapkan kegembiraan mereka. Saya berterima kasih kepada mereka ... Bahkan presiden menelepon saya."
Ibu dan sembilan bayinya diperkirakan akan kembali ke rumah dalam beberapa pekan mendatang.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...