Perempuan Prancis Pendaki Himalaya Ditemukan Masih Hidup
HIMALAYA, SATUHARAPAN.COM – Pendaki perempuan Prancis, Elisabeth Revol, ditemukan masih hidup di salah satu puncak Pegunungan Himalaya utara yang terjal, yang dikenal dengan nama “Pegunungan Pembunuh”. Tetapi, petugas SAR belum dapat menemukan warga Polandia teman pendakinya.
Dua pendaki gunung itu, Tomasz Mackiewicz dari Polandia, dan Elisabeth Revol dari Prancis, seperti diberitakan VOA, sedang berusaha mendaki Nanga Parbat yang berketinggian 8.126 meter, salah satu dari sembilan puncak tertinggi di dunia.
Warga lokal menyebut Nanga Parbat dengan “Diamir”, yang artinya gunung yang mahatinggi. Komunitas pendaki menyebutnya “Pegunungan Pembunuh”, karena banyak meminta korban nyawa pendaki dunia, sejak pendakian pertama pada abad ke-19.
Perjalanan kedua pendaki itu terhambat pada ketinggian 7.400 meter dan menggunakan telepon satelit untuk meminta pertolongan, kata penyelenggara ekspedisi itu.
Washington Post menyebutkan Tomasz “Tomek” Mackiewicz terserang radang dingin (frostbite) dan kebutaan (snow-blind).
Satu tim pendaki elite Polandia yang sedang melakukan pendakian pertama musim dingin di Pegunungan K2 di dekatnya, terpaksa membatalkan usaha mereka supaya dapat menolong kedua pendaki yang terkatung-katung itu.
Militer Pakistan mengangkut melalui udara tim Polandia yang beranggotakan empat orang itu ke Nanga Parbat.
“Elisabeth Revol Ditemukan” ditulis pada laman Facebook tim tersebut Minggu pagi. Revol, menurut VOA, dilaporkan menderita radang dingin (frostbite).
Washington Post melaporkan ini bukan kali pertama Mackiewicz mendaki gunung tersebut. Pendakian kali ini adalah pendakian keenam kali, dan Revol bergabung dengan Mackiewicz sejak tahun 2014.
Tim pendaki Polandia itu, seperti dilaporkan scroll.in, juga menangguhkan pencarian Mackiewicz karena cuaca buruk.
Editor : Sotyati
BNPT Siap Dampingi Eks Anggota Jamaah Islamiyah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Ha...