Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:41 WIB | Minggu, 27 Agustus 2023

Peretas China Menargetkan Lusinan Lembaga Pemerintah Taiwan

Flax Typhoon disebutkan sebagai aktor negara-bangsa peretas didukung oleh negara China.
Sebuah kelompok peretas yang berbasis di China bernama “Flax Typhoon” telah menargetkan lusinan lembaga pemerintah Taiwan dengan tujuan untuk memata-matai mereka, ungkap Microsoft. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

TAIPEI, SATUHARAPAN.CO9M-Sebuah kelompok peretas yang berbasis di China bernama “Flax Typhoon” telah menargetkan lusinan lembaga pemerintah Taiwan dengan tujuan untuk memata-matai mereka, ungkap Microsoft.

Taiwan telah lama menuduh China, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya, melakukan spionase melalui serangan siber pada jaringan pemerintahnya.

Microsoft mengatakan pada hari Kamis (24/8) bahwa Flax Typhoon, “aktor negara-bangsa yang berbasis di China”, sejak pertengahan tahun 2021 terutama “menargetkan lembaga pemerintah dan pendidikan, manufaktur penting, dan organisasi teknologi informasi di Taiwan”.

Aktivitas yang diamati menunjukkan “aktor ancaman bermaksud melakukan spionase dan mempertahankan akses ke organisasi di berbagai industri selama mungkin,” kata raksasa teknologi Amerika Serikat itu dalam sebuah postingan blog.

“Namun, Microsoft belum melihat Flax Typhoon bertindak sesuai tujuan akhir serangan ini.”

China telah lama berjanji untuk mengambil alih Taiwan, jika perlu dengan kekerasan, dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pulau tersebut.

Selain lembaga pemerintah, Microsoft mengatakan Flax Typhoon juga menargetkan “organisasi manufaktur dan teknologi informasi penting di Taiwan”.

Perusahaan tersebut mengatakan di luar Taiwan, ada beberapa “korban” di Asia Tenggara, Amerika Utara, dan Afrika.

Bulan lalu, Microsoft mengatakan peretas yang berbasis di China yang mencari informasi intelijen telah membobol akun email sejumlah lembaga pemerintah AS.

Kelompok peretas tersebut, yang oleh Microsoft disebut Storm-0558, terutama berfokus pada “spionase, pencurian data, dan akses kredensial”.

Perusahaan tersebut juga memperingatkan tahun ini bahwa peretas China yang disponsori negara telah menyusup ke jaringan infrastruktur penting AS, dengan mengatakan bahwa hal ini kemungkinan bertujuan untuk menghambat Amerika Serikat selama konflik.

Microsoft secara khusus menyebutkan Guam, wilayah Pasifik AS dengan pangkalan militer penting, sebagai target.

Pihak berwenang di Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris juga telah memperingatkan bahwa peretasan China kemungkinan besar terjadi secara global dan berdampak pada sejumlah besar infrastruktur. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home