Peringatan Waisak: Aktualisai Ajaran Buddha Menjadikan Perbedaan sebagai Kekuatan
MAGELANG, SATUHARAPAN.COM-Aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari adalah menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan. Beragam mazhab dengan sejumlah majelis dalam Agama Buddha jangan dijadikan penghambat menjalin keharmonisan, justru jadikan sebagai penguat persatuan dan kerukunan umat.
Demikian disampaikan Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma, dalam acara Pensakralan Air Berkah dalam rangka peringatan Hari Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 di Candi Mendut Magelang Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023).
"Saya meyakini, jika negeri ini rukun, umat Buddha rukun, antar agama rukun, pasti negeri ini akan langgeng," ungkapnya.
Menurut Nyoman, menjaga kerukunan tidak sulit dan dapat dimulai dari hal yang sangat sederhana, misalnya: jika bertemu satu sama lain, saling bertegur sapa dan saling senyum.
"Apalagi kita sudah ambil air suci. Hakikat air adalah jernih dan bening, sama seperti hati. Dhamma sudah memberikan tuntunan kepada kita. Mari kita sama-sama mendalami dan mempelajari itu, agar kehidupan kita lebih damai dan rukun," kata Nyoman. "Marilah kita jaga kerukunan umat dan keharmonisan."
Hadir Para Bhikkhu Sangha baik dari dalam dan luar negeri, Ketua Panitia Nasional Hari Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 Hartati Murdaya yang sekaligus Ketua Umum Walubi beserta jajarannya, Perwakilan dari Permabudi, Pimpinan Majelis Agama Buddha, serta Tokoh dan Umat Buddha.
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...