Peringati Penganiayaan Minoritas, Gedung Disinari Warna Merah
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah gedung penting di Inggris, antara lain gedung parlemen, gereja, katedral, rumah-rumah ibadat, dan universitas, pada hari Rabu (23/11) terlihat disinari warna merah untuk menyoroti penderitaan penganiayaan agama minoritas di berbagai penjuru dunia.
Menurut catholicherald.co.uk, pada hari Kamis (24/11), acara tersebut diselenggarakan oleh “Aid to the Church in Need”. Katedral Westminster, Westminster Abbey, London Routemaster bus, dan balai kota Bolton, juga menyala merah untuk memperingati penganiayaan.
Di akun Twitter-nya kemarin, Uskup Agung Canterbury, Justin Welby mengatakan: "Dalam Komuni pagi ini, kita berdoa untuk semua korban kekerasan agama di seluruh dunia - dan juga bagi pemerintah. Perdamaian antaragama berarti komitmen bersama untuk mencintai, kebenaran, dan martabat manusia,” kata Welby.
“Semoga Kristus memberi kita contoh kasih karunia. Hari ini politikus jangan memancing untuk memotivasi kekerasan,” kata Welby.
Dia kemudian memposting gambar Lambeth Palace berpenerangan merah, dengan tulisan: “Lambeth Palace menyala untuk solidaritas dengan semua orang yang dianiaya karena iman mereka.”
Lambeth Palace, menurut Wikipedia, merupakan kediaman resmi Uskup Agung Canterbury, yang terletak di bagian selatan Sungai Thames, London.
Pada Rabu (23/11) Katedral Westminster mengadakan layanan doa yang dilayani beberapa pemuka agama antara lain Patriark Ignatius Aphrem II dari Gereja Ortodoks Suriah yang berbasis di Damaskus, Suriah, Syekh Dr Umar Al-Qadri Ameer Al-Mustafa dari Pendidikan Islam dan Pusat Kebudayaan, Dublin, dan Dr Sarah Bernstein, direktur jenderal “Jerusalem Centre for Jewish-Christian Relations” Pusat Hubungan Yahudi-Kristen Yerusalem.
Pemimpin Koptik Ortodoks Inggris, Uskup Angaelos, merilis sebuah pesan video solidaritas dengan orang Kristen yang dianiaya. Berbicara di luar Katedral Koptik dari Saint George ia mengatakan, "Hari ini dalam suasana ‘Red Wednesday’ Rabu berwarna merah kita berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang menderita. Kristen di Timur Tengah, orang dari agama lain di seluruh dunia, orang-orang tidak beragama yang dipaksa dengan cara apa pun."
"Hari ini kita berdiri dalam solidaritas dan mengatakan kepada Anda kami berdiri di sisi Anda, kami memahami beban Anda, kami akan melakukan lebih dari sekadar berbicara. Kami berdoa untuk Anda, kami berbicara untuk Anda, kami terus meningkatkan kesadaran penderitaan Anda," kata Uskup Angaelos. (catholicherald.co.uk)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...