Peringati Waisak, Insan Tzu Chi Diminta Jaga Kedamaian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Yayasan Buddha Tzu Chi memperingati Hari Waisak di Tzu Chi Center, Jakarta Utara, Minggu (13/5). Direktur Urusan dan Pendidikan Supriyadi mengingatkan agar Insan Tzu Chi selalu menjaga kedamaian bersama.
“Agama mengajarkan nilai-nilai luhur kebaikan, keutamaan, kesempurnaan dan kedamaian,” ia berpesan.
Supriyadi mengajak umat Buddha untuk memaknai kegiatan ini sebagai upaya dalam mewujudkan kepedulian guna menciptakan kedamaian dan keharmonisan. Peringatan Waisak Tzu Chi, menurut pendapatnya, merupakan praktik beragama yang tidak hanya untuk kemuliaan diri sendiri. Hal ini demi kebahagiaan dan kemuliaan sesama makhluk.
“Kehadiran para tokoh dan pemuka lintas agama menunjukkan bahwa beragama sudah dimaknai dari sisi yang terdalam atas nilai-nilai kemanusiaan,” ucap Supriyadi.
ada kesempatan ini, ia mendoakan korban bom di Surabaya. Supriyadi mengajak melimpahkan kebajikan kepada yang tertimpa musibah tragedi bom di Surabaya.
Supriyadi menegaskan peran pemerintah dalam kehidupan beragama. Karenanya jaminan negara atas kebebasan umat untuk beribadah termanisfestasi dengan diselenggarakannya peringatan Hari Besar Keagamaan.
“Agama mendapat tempat yang penting dalam tata kehidupan negara,” katanya.
Peringatan Waisak ini juga dibarengi peringatan hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi Sedunia. Dikutip dari siaran pers panitia, peringatan Waisak adalah perwujudan syukur terhadap budi Sang Buddha yang telah hadir ke dunia. Buddha penuntun jalan kebenaran bagi semua makhluk.
Sedangkan makna hari Ibu Internasional adalah mewakili sikap bakti. Hal ini untuk membalas budi luhur dan pengorbanan ibu yang begitu besar.
Melalui kegiatan ini, diharapkan doa yang dipanjatkan dapat memberikan sumbangsih dalam menguatkan persaudaraan. Hidup rukun dan damai dalam keberagaman bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Peringatan Waisak tahun ini bertema “Doa Jutaan Insan” Peringatan dilaksanakan secara serentak di seluruh kantor perwakilan/penghubung Tzu Chi di seluruh dunia. Pada formasi barisan peserta kegiatan menampilkan angka lima puluh dua yang merupakan usia Buddha Tzu Chi sejak didirikan.
Makna dari hari Tzu Chi Sedunia adalah momen untuk mengenang budi luhur semua makhluk, serta mengingatkan diri untuk lebih giat melatih diri, mengembangkan kebijaksanaan di jalan Bodhisattva. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...