Perjalanan Kereta Api Stasiun Rangkasbitung Kembali Normal
LEBAK, SATUHARAPAN.COM – Perjalanan kereta api yang melayani jurusan Jakarta-Merak melalui Stasiun Rangkasbitung, Banten, kembali normal, setelah dilakukan perbaikan di lokasi tabrakan kereta rel listrik dengan mobil tangki Pertamina di Bintaro, Jakarta Selatan. Presiden ucapkan prihatin di akun twitternya. Wakil presiden mengunjungi RS Dr Suyoto pagi ini.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Didin, Selasa (10/12), mengatakan saat ini perjalanan kereta api yang sempat dibatalkan keberangkatannya pascainsiden kecelakaan di kawasan Serpong.
Namun, kini perjalanan menuju berbagai jurusan Jakarta-Merak kembali normal.
Keberangkatan kereta api dari Stasiun Rangkasbitung mulai pukul 04.15 WIB dengan penumpang sekitar 1.000 orang.
Sebagian besar penumpang tersebut bekerja di Jakarta dan sekitarnya.
"Kami sejak pagi sudah memberangkatkan kereta api sebanyak empat perjalanan menuju Jakarta," katanya.
Menurut dia, diperkirakan penumpang mengalami peningkatan karena pemberangkatan kereta pertama pukul 04.15 WIB begitu padat.
Saat ini, kondisi stasiun juga terlihat ramai karena banyak penumpang yang membatalkan keberangkatannya pascakecelakaan di kawasan Bintaro itu.
"Meskipun terjadi lonjakan penumpang, kami menjamin seluruh penumpang terangkut," ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya merasa lega setelah perjalanan kereta api kembali normal karena banyak warga Lebak yang bekerja di Jakarta.
Mereka sehari-hari sekitar 2.500 orang menggunakan jasa angkutan kereta api mulai pukul 04.15 WIB sampai 19.00 WIB.
Selama ini, ujar dia, angkutan kereta selalu dicintai masyarakat karena harga tiket relatif murah dibandingkan naik angkutan bus.
Selain itu juga jadwal kedatangan-keberangkatan tepat waktu.
"Saya kira angkutan kereta api hingga kini terus dipadati penumpang," katanya.
Sementara itu, sejumlah penumpang mengaku bahwa mereka lebih nyaman menggunakan angkutan kereta api dibandingkan angkutan lainnya.
"Kami sudah 10 tahun bekerja di Jakarta menggunakan kereta api karena nyaman itu," kata Soleh, seorang penumpang di Stasiun Rangkasbitung.
Presiden Sampaikan Simpati Bagi Korban Kecelakaan KRL
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan simpati yang mendalam untuk korban kecelakaan kereta listrik di Bintaro.
"Kami berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan telah memerintahkan Menteri Perhubungan EE Mangindaan untuk mengurus keluarga korban di rumah sakit.
"Saya masih menunggu investigasi dari KNKT. Ini akan jadi pembelajaran bagi kita untuk hindari kejadian yang sama agar tidak terulang lagi," kata Presiden.
Kecelakaan KRL menabrak Truk Tangki BBM milik Pertamina yang menerobos pintu perlintasan kereta di Bintaro mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta mengakibatkan perjalanan KRL relasi Stasiun Tanah Abang menuju Serpong, Parung Panjang dan Maja terganggu.
Wapres akan Jenguk Korban Kecelakaan Kereta Api
Wakil Presiden Boediono, Selasa, dijadwalkan akan ke Rumah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran Nomor 1, untuk mengunjungi korban kecelakaan antara kereta api dan truk pengangkut BBM di perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan.
Sekretariat Wapres dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa Wapres akan meninggalkan rumah kediaman resmi di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, menuju Rumah Sakit Suyoto pada pukul 08.00 WIB dan diharapkan tiba di rumah sakit pukul 08.30 WIB.
Di rumah sakit, Wapres akan melihat langsung kondisi para korban yang terluka akibat musibah tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM di pintu perlintasan Pondok Betung Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Hingga saat ini, jumlah korban tewas musibah tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM di pintu perlintasan Pondok Betung Jakarta Selatan menjadi enam orang, dengan korban luka berat dan luka ringan mencapai 80 orang. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...