Perkenalkan UMKM, Basuki Manfaatkan Dubes di Italia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar Indonesia untuk Italia, August Parengkuan menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Selasa (25/11), kedatangan dubes itu akan dimanfaatkan Basuki untuk untuk membuka peluang memperkenalkan produk budaya Betawi dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta.
August mengatakan telah menyampaikan kepada Gubernur perihal permintaan tim dari DKI untuk dikirim ke Italia dalam rangka memperkenalkan budaya Betawi, yakni kesenian dan kulinernya.
“Di Italia, semua kesenian Indonesia dapat tempat yang luar biasa bagus. September lalu kita dapat waktu menggelar event masakan Indonesia itu setiap hari selama Septembet itu. Saya pikir karena saya juga penduduk Jakarta, saya ke sini minta tolong Pak Gubernur, supaya kalau memungkinkan bisa mengirimkan tim ke Itali untuk memperkenalkan budaya kesenian dan makanan Betawi selama seminggu di sana, jadi itu tujuan kami,” kata August usai pertemuan tertutupnya dengan Gubernur DKI.
August berharap kehadiran Pemprov DKI pada event tersebut. Selama 66 tahun hubungan Italia dengan Indonesia sudah terjalin, namun banyak dari masyarakat Italia yang mengenal Indonesia sebagai Capital of Indonesia (ibu kota dari suatu negara), inilah yang diharapkan August bisa diperkenalkan kepada masyarakat negara tersebut.
“Di sana mereka selalu bilang Capital of Indonesia. Karena itu, saya sebagai penduduk Jakarta selain memperkenalkan Indonesia, kita juga memperkenalkan DKI sebagai ibu kota, saya akan mendatangkan misi kebudayaan Indonesia,” jelas August.
Dalam pertemuan tersebut August telah mengusulkan pada gubernur agar misi kebudayaan tersebut bisa dilangsungkan pada April, Mei, Juni, alasannya karena udaranya sudah pas (musim panas, Red).
Sementara Gubernur DKI, Basuki menyambut baik misi budaya ini, yang menurut Basuki akan dimanfaatkan sebagai ajang perkenalan UMKM di Jakarta.
“Itu yang pernah dibilang Pak Jokowi (mantan Gubernur DKI, Red), seharusnya kepala daerah itu bisa memanfaatkan ‘para dubes’ kita. Kalau kita (pemerintah daerah, Red) studi banding di sana, mau habiskan uang berapa banyak, mau ngapain kita di sana? Ini gagasan yang bagus, sekalian membuka peluang UMKM ini untuk mengembangkan usahanya dengan impor atau ekspor,” urai Basuki.
Peran duta besar sangat penting menurut Basuki, karena merekalah yang paling memahami kondisi masyarakat di negara tempat mereka bertugas.
“Jadi beliau sudah tahu duluan di sana, bukan lagi kita yang mencari, dan kita setiap keluar negeri harus jelas tujuannya ke mana. Ibarat kita sudah dikasih tanda sama Pak Dubes, jadi kita ingin mainnya dengan dubes-dubes saja,” tutur Basuki.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...