Perlambatan Ekonomi Tiongkok Tidak Halangi Investasi Masuk RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memperkirakan pelemahan ekonomi Tiongkok tidak akan berpengaruh pada masuknya investasi ke Indonesia.
“Saya rasa tidak ada kaitannya (pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok), investasi masih akan berkembang dengan baik di Indonesia,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani kepada para pewarta di Gedung Nusantara I, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Kamis (22/1).
“Biasanya investasi suatu negara naik dan turun karena adanya perbedaan dalam nilai tukar mata uang, saya rasa nggak berpengaruh” kata Franky.
“Biasanya dolar adalah mata uang yang paling berpengaruh untuk investasi suatu negara, kalau itu (perlambatan ekonomi) saya rasa tidak ada hambatan,” Franky menambahkan.
Pada Selasa (20/1) pusat statistik ekonomi Tiongkok menyebut Negeri Tirai Bambu mengalami perlambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,4 persen pada 2014 lalu, angka tersebut merupakan yang terendah dalam 24 tahun terakhir, padahal angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 7,7 persen.
Rapat Dengar Pendapat dengan DPR
Kedatangan Franky Sibarani ke DPR dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Dalam RDP Franky mengemukakan saat ini BKPM sedang mempersiapan pelaksanakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), yang kini masih dalam tahap koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
“Pada awal Januari 2015 kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian dan kami menerima beberapa perwakilan dari pejabat kementerian yang hendak melayani masyarakat dengan program unggulan masing-masing,” kata Franky di depan anggota Komisi VI.
Franky menjelaskan pada 2015, investasi yang ditangani BKPM sebagian besar pada sektor manufaktur, saat ini pihaknya tengah mengolah lebih dari 1.008 perizinan yang masuk dan siap didistribusikan ke kementerian yang akan berkoordinasi di bawah PTSP.
RDP dipimpin Ketua Komisi VI, Hafisz Thohir dan dihadiri 16 anggota dari total jumlah anggota komisi sebanyak 19 anggota, dari delapan fraksi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...