Pernak Pernik Budaya Hentak Kampanye Nasdem
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua budaya tradisional Indonesia dipentaskan pada kampanye terbuka Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Stadion Tugu, Jakarta, Selasa (1/4) siang.
Menurut pantauan satuharapan.com pertunjukkan budaya yang pertama dipentaskan oleh panitia Kampanye DPW Partai Nasdem DKI Jakarta adalah tradisi palang pintu dari betawi.
Palang pintu diperagakan di bagian pintu masuk Stadion Tugu, Jakarta Utara mulai pukul 11:34. Tradisi dari budaya Betawi ini dipentaskan dengan berbalas pantun antara pendatang (Ketua Umum Nasdem) yang dikawal juru pantun, dan tuan rumah yang juga memiliki ahli pantun, seusai beradu pantun kemudian palang pintu dilanjutkan dengan adegan peragaan silat tradisional betawi antara juru melawan ahli pantun dari tuan rumah, kemudian Ketua Umum Nasdem dipersilahkan masuk ke dalam Stadion.
Temon dan Rahmi selaku pembawa acara menjelaskan tradisi palang pintu yang dipentaskan Oplet Robert (Ocehan Plesetan Rombongan Betawi) dengan alasan Partai Nasdem menyatukan budaya daerah yang ada di Indonesia.
“Cuma partai nasdem yang peduli ama budaya setempat,” kata Temon.
Tradisi Palang Pintu Budaya Betawi
Palang pintu merupakan tradisi dalam pernikahan adat Betawi, dimana terdapat dua pihak yang mewakili mempelai pria dan mempelai wanita yang berbalas pantun, kemudian dilanjutkan dengan peragaan silat tradisional Betawi antara kedua juru pantun tersebut
Tradisi yang merupakan campuran antara Betawi dan Sunda menggambarkan adat dan kebiasaan masyarakat Betawi dalam berkomunikasi. Sebuah dialog sampiran-isi antara kedua pihak mempelai.
Sedangkan pencak silat dan pelantunan sike mempresentasikan pihak mempelai pria yang nantinya sebagai kepala keluarga, diwajibkan menjadi pihak yang melindungi keluarganya.
Rahmi selaku koordinator Oplet Robert, yang kebetulan mendampingi Temon sebagai Master Of Ceremony di Stadion Tugu mengatakan kepada para penonton bahwa palang pintu dipentaskan agar warga Jakarta mengapresiasi budaya lokal.
“Oplet Robert jujur memang sudah jatuh hati sama NasDem, karena NasDem partai yang peduli dengan kebudayaan. Makanya waktu kami dihubungi partai lain, kami tetap memilih NasDem untuk keliling Jakarta,” ungkap Rahmi Koordinator Oplet Robert.
Reog Ponorogo asli Jakarta
Pertunjukan budaya kedua yang dipentaskan dalam Kampanye Partai Nasdem yakni Reog Ponorogo, uniknya kedelapan penari wanita dan tiga pria yang membawa dadhak merak semuanya merupakan warga Jakarta Utara.
Seusai pementasan yang kurang dari lima menit tersebut, dan beberapa saat setelah Surya Paloh menyalami beberapa petinggi Partai Nasdem seperti Sekretaris Jenderal, Patrice Rio Capella, Ketua Bidang Pemilihan Umum, Ferry Mursyidan Baldan, caleg DPR RI dari daerah pemilihan DKI III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) Ahmad Sahroni dan salah satu putri proklamator Indonesia, Rahmawati Soekarnoputri, Temon dan Rahmi menjelaskan kepada para peononton bahwa Reog Ponorogo itu sudah ada di Jakarta Utara sejak 1980an, mereka telah turun temurun melestarikan budaya lokal dari Ponorogo dan mau menyesuaikan dengan budaya Betawi.
Dua Biduanita Goyang Seisi Stadion Tugu
Tidak hanya Palang Pintu dan Reog Ponorogo, akan tetapi kehadiran dua penyanyi dangdut, Monica Selvia dan Kristina Iswandari menghentak seisi Stadion Tugu, keduanya tampil dengan lagu-lagu dangdut yang kini tengah populer di tengah masyarakat.
Monica Selvia yang merupakan alumnus Kompetisi Dangdut Indonesia tersebut membawakan lagu yang kini populer di tengah masyarakat Kereta Malam, dan ABG Tua .
“Siaaang semua..mana nih yang dari Priuk,” sapa Monica kepada ratusan massa yang memadati Stadion Tugu, sembari menyebut nama beberapa calon anggota legislatif Partai Nasdem yang kebetulan berasal dari wilayah pemilihan daerah Pemilihan III DKI Jakarta.
Monica mengimbau kepada para simpatisan Partai Nasdem yang memadati Stadion Tugu agar dalam perjalanan dari tempat tinggal masing-masing menuju arena kampanye wajib mematuhi rambu lalu lintas.
Monica Selviana merupakan alumnus salah satu kompetisi dangdut di Indonesia pada 2007, dia pernah bermain film layar lebar Sumpah Ini Pocong.
Seusai kompetisi dangdut tersebut Gadis kelahiran 11 Juni 1991 pernah main sinetron Susuk Barbie, Calon Pengantin, dan Gw di Antara Pacar yang ditayangkan salah satu stasiun televisi.
Dalam kesempatan yang sama Kristina Iswandari melantunkan lagu 'Buka Sitik Jos' yang diubah sedikit dengan menyesuaikan suasana kampanye Partai Nasdem.
Pada bagian akhir kampanye, Kristina dan Monica mengajak Ketua Umum Partai Nasdem untuk menyanyi lagu favorit Surya Paloh, Tidak Semua Laki-laki, akan tetapi Surya Paloh tidak bergeming dari tempat duduknya di sebelah Rahmawati Soekarnoputri, malahan Ahmad Sahroni dengan rasa percaya diri berjoget mendekati Kristina dan Monica
“Aaah, astaga, Pak Sahroni apal lagu dangdut ya,” kata Kristina.
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...