Persiapan Fisik Penting Sebelum dan Setelah Mudik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, CCD, Subsp.APK(K) mengingatkan pentingnya orang-orang melakukan persiapan fisik baik sebelum dan setelah mudik atau liburan demi menjaga kesehatan dan memelihara kebugaran.
Menurut Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Survei Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) itu melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/4), persiapan fisik mutlak dilakukan untuk juga meningkatkan stamina tubuh dan menghindarkan diri dari penyakit.
“(Persiapan fisik) ini harus dilakukan sebelum keberangkatan, selama di perjalanan, selama di tempat tujuan, dan setelah kepulangan,” kata Listya yang menjabat sebagai Head of Medical Instrumentation and VR Simulators Research Group – Medical Technology Cluster Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) itu.
Sebelum keberangkatan, Listya yang akrab disapa Tata mengingatkan orang-orang mulai lakukan latihan fisik ringan, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengontrol dan menjaga kesehatan tetap prima sampai waktu mudik tiba dan beristirahat yang cukup.
Latihan fisik yang bisa dilakukan selama persiapan perjalanan yakni olahraga ringan di pagi hari mengingat saat itu suhu udara masih dalam kondisi segar dan tidak menimbulkan haus yang berlebihan. Olahraga pagi ini sebaiknya dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu.
“Latihan fisik ringan setelah sahur/shalat subuh seperti jalan kaki atau lari di tempat selama 10-15 menit maksimal 30 menit. Latihan-latihan ringan ini memiliki komposisi 70 persen latihan kardiorespirasi dan 30 persen latihan penguatan,” jelas Tata.
Sementara untuk olahraga di sore hari, orang-orang dapat melakukan latihan fisik dengan intensitas agak berat sebelum buka puasa, minimal 30 menit maksimal 1,5 jam hingga dua jam dengan komposisi 50 persen latihan kardiorespirasi dan 50 persen latihan penguatan.
Olahraga yang dapat dilakukan misalnya, lari, sepak bola, bola basket, latihan pembentukan otot.
Selama perjalanan, para pemudik dapat melakukan senam ringan atau jalan santai selama lima menit serta peregangan sendi dan otot selama lima hingga 10 menit.
Kemudian, setelah mudik atau kepulangan liburan, orang-orang juga perlu tetap melakukan latihan fisik. Menurut dia, ini hal yang paling sering dilewatkan. Guna meminimalkan rasa malas bergerak, orang-orang bisa melakukan aktivitas untuk kekuatan dan kelenturan otot selama dua hingga tiga kali per minggu.
Misalnya dengan melakukan aktivitas aerobik 20-60 menit sebanyak tiga hingga lima hari per minggu, serta melakukan gaya hidup aktif akumulasi sampai 60 menit setiap hari.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...