Pertama di Indonesia, Pentas Opera Carmen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - The Resonanz Music Studio (TRMS) dan Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan “Carmen” dalam rangka perayaan 20 tahun Batavia Madrigal Singers. Ini untuk pertama kalinya Opera Carmen ditampilkan secara lengkap di Indonesia.
Pergelaran dilangsungkan di Ciputra Theater, Ciputra Artpreneur, Jl Prof Satrio, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 April pukul 19.30 dan Minggu, 17 April pukul 16.30.
Selain menampilkan para solois muda andalan Indonesia, yaitu Heny Janawati (sebagai Carmen), Farman Purnama (Don Jose), Harland Hutabarat (Escamillo), Birgitta Sisca (Micaela), Rainier Revireino (Zuniga), Hari Santosa (Morales), Fitri Muliati (Fransquita), Valentina Aman (Mercedes), Alvin Tobing (Le Dancaire), dan Renno Krisna (Le Remendado), opera ini juga melibatkan koor dalam jumlah besar.
TRMS, dengan konduktor Avip Priatna, mempersiapkan diri dengan baik untuk kebutuhan ini, dengan Jakarta Concert Orchestra serta Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir, dua paduan suara di bawah naungan TRMS yang sudah kerap mengharumkan nama Indonesia dengan memperoleh penghargaan tinggi di kompetisi paduan suara internasional.
Opera Carmen
Opera merupakan karya seni tertinggi dalam literatur musik klasik, karena di dalamnya terdapat gabungan beberapa seni, yaitu seni musik, sastra, drama, dan seni rupa. Opera Carmen karya Georges Bizet merupakan salah satu opera yang terpopuler dan terindah dari karya-karya opera lainnya.
Opera Carmen bercerita tentang betapa indah dan dramatisnya cinta, kisah yang selalu dekat dengan semua orang. Yang membuat pertunjukan opera ini sangat istimewa adalah persembahannya disesuaikan dengan audiens Indonesia, antara lain dengan hadirnya penutur cerita, Happy Salma, sehingga para penonton akan lebih menikmati karya ini.
Sutradara Jos Groenier yang mengarahkan pertunjukan ini, dikenal kerap menampilkan opera di banyak negara, sehingga proyek pertunjukan ini merupakan ajang yang sangat baik bagi seluruh penampil untuk menyerap pengalaman yang dibagikan oleh sutradara asal Belanda itu, sekaligus sajian indah yang membuktikan betapa musik sungguh merupakan bahasa universal dan wujud perdamaian.
Dengan melibatkan Taba Sanchabakhtiar, Sadat Effendy, dan Iwan Hutapea, masing-masing sebagai penata multimedia, suara, dan cahaya, Opera Carmen ini menjadi sajian yang semakin istimewa.
Setelah berhasil menampilkan Opera Samson et Dalila karya Camille Saint-Saëns pada tahun 2006 serta dengan Opera Carmen kali ini, TRMS berusaha meletakkan Jakarta pada posisi penting pertunjukan musik klasik di mata dunia.
Harga tiket VVIP Rp 2.000.000, VIP Rp 1.500.000, Kelas I Rp 1.000.000, Kelas II Rp 500.000, Student Rp 300.000. (PR)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...