Pertama Kalinya dalam Sejarah, Rosetta Mendarat di Komet
SATUHARAPAN.COM – Wahana tanpa awak yang diberi nama Philae akhirnya mendarat di sebuah komet yang tengah meluncur di antariksa pada hari Rabu (12/11) pukul 16:05 waktu Greenwich atau pukul 23:05 WIB. Philae mendarat di permukaan komet yang diberi nama 67P/Churyumov-Gerasimenko,
Inilah untuk pertama kalinya sebuah wahana tanpa awak di hinggap di permukaan komet. Peristiwa ini disebut pula sebagai sejarah baru dalam riset luar angkasa. Pendaratan itu menjadi akhir yang indah dari misi luar angkasa Rosetta, wahana induk yang membawa Philae. Misi Rosetta dimulai 10 tahun lalu dan sejak itu wahana ini telah menempuh jarak 6,4 miliar kilometer dari bumi sejak ia diluncurkan.
Rosetta merupakan misi yang dipimpin oleh para ilmuwan yang tergabung dalam Erupean Space Agency (ESA), bekerjasama dengan badan antariksa AS, NASA. Para ilmuwan dan eksekutif di lembaga, itu kemarin, menyambut gembira dengan bertepuk tangan dan saling tos keberhasilan pendaratan wahana buatan mereka. Wahana Philae digambarkan melesak sekitar 4 centimeter saat mendarat, pertanda permukaan komet yang lunak. Namun belum bisa dipastikan apakah jangkar yang disiapkan bisa mengikat Philae di atas permukaan komet
Rosetta dirancang untuk mengemban misi menguak misteri di balik formasi es beku komet. Komet ini diberi nama yang panjang, karena ia ditemukan Klim Churyumov dan Svetlana Gerasimenko pada tahun 1969. Diharapkan, wahana ini akan memberi sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga atas dasar data langsung yang diperoleh. Para ilmuwan diharapkan mendapat tambahan pengetahuan tentang tentang pembentukan jagat raya dalam 4,6 miliar tahun terakhir.
Kendati pendaratan itu secara keseluruhan dianggap sukses, ESA mengakui masih terdapat kesalahan. Menurut salah seorang ilmuwan ESA, pendaratannya sesungguhnya tidak begitu lancar. Pada percobaan pertama, Philae sempat agak terbentur dan sedikit melambung. Disebutkan pula bahwa komet 67P memiliki gravitasi yang sangat rendah, sehingga kait yang hendak ditembakkan ke permukaan komet, ternyata gagal. Alhasil posisi Philae di komet kurang aman.
“Jadi mungkin (pesawat) kami tidak mendarat sekali, tetapi kami mendarat dua kali,” kata manajer pendaratan Philae, Stephan Ulamec, seperti dikutip CNN. “Apakah kami mendarat di area berpasir atau terjadi sesuatu yag lain, kami belum paham sepenuhnya,” lanjut dia.
Selanjutnya, kata kata Ulamec, timnya akan mencari tahu lebih jauh soal pendaratan tersebut. Meskipun ada kesalahan kecil ini, ESA meyakini telah mencatat sejarah besar dalam dunia antariksa melalui pendaratan tersebut. (cnn.com)
Editor : Eben Ezer Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...