Pertama Kalinya Jerman Sediakan Beasiswa Bagi Warga Muslim
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jerman, pemerintah negara itu memberikan beasiswa kepada warga negaranya yang beragama Islam. Pemberian beasiswa ini merupakan bagian dari program pemerintah mengintegrasikan masyarakat beragama Islam ke masyarakat Jerman.
Dengan penyediaan beasiswa tersebut, Pemerintah Jerman berharap tingkat pendidikan dan keterampilan warga negara beragama Islam meningkat di segala bidang.
“Ini pertama kali dalam sejarah Jerman, 65 pelajar yang beragama Islam diberikan beasiswa dan diharapkan di tahun-tahun mendatang terus bertambah hingga mencapai 500," kata Bülent Uçar, pemimpin Avicenna Studienwerk, sebagaimana dilaporkan On Islam hari ini.
Disponsori oleh pemerintah, skema beasiswa ini bertujuan untuk mendukung pelajar beragama Islam yang berbakat dan memiliki komitmen terhadap masyarakat.
Selama periode beasiswa, pelajar akan memperoleh paling sedikit 670 euro per bulan disamping tambahan sebesar 300 euro. Sedangkan mahasiswa tingkat doktoral akan memperoleh 1,150 euro per bulan.
Program ini telah mendatangkan pujian bagi pemerintah daerah karena inilah pertama kalinya organisasi pemerintah memberikan bantuan kepada kaum Muslim melalui jalur akademis.
Jerman memiliki sekitar 3,8 hingga 4,3 juta penduduk beragama Islam, atau sekitar 5 persen dari total penduduk yang berjumlah 82 juta.
Para donatur prakarsa ini memuji program beasiswa, dan menganggapnya sebagai langkah awal untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi imigran.
“Kami menyadari banyak kaum migran di Jerman datang dari latar belakang agama yang berbeda dan kita harus menanganinya," kata Wolfgang Rohe, direktur eksekutif Mercator Foundation, salah satu pendukung utama pemberian beasiswa ini.
Beberapa waktu belakangan kaum Muslim di Jerman menghadapi banyak tantangan, termasuk panasnya perdebatan tentang imigran Muslim yang masuk ke negara itu.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Munster University menunjukkan Jerman memandang kaum Muslim lebih negatif dibandingkan dengan negara di Uni Eropa lainnya.
Tahun 2012 koran nasional Jerman, Der Spiegel telah memperingatkan semakin parahnya intoleransi terhadap kaum imigran Muslim.
Sedangkan studi yang dilakukan oleh sebuah lembaga pada 2010, menunjukkan lebih dari sepertiga orang Jerman yang disurvei memilih Jerman tanpa Islam.
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...