Pertamina Impor LNG Mulai 2018
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - PT Pertamina (Persero) mengimpor gas alam cair dengan volume sekitar 0,8 juta ton per tahun mulai 2018.
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (5/12), mengatakan, pihaknya sudah menandatangani perjanjian jual beli LNG dengan Cheniere Energy Inc.
"Kami sudah SPA dengan Cheniere pada 4 Desember 2013 untuk pasokan LNG sekitar 0,8 juta ton per tahun selama 20 tahun mulai 2018," kata Hari.
Pasokan LNG direncanakan berasal dari kilang milik Cheniere di dekat Corpus
Christi, Texas, AS.
Proyek Corpus Christi Liquefaction dirancang memiliki tiga train LNG dengan kapasitas produksi 13,5 juta ton per tahun.
Impor LNG dengan Cheniere tersebut bisa jadi akan menjadi pertama bagi Pertamina dan juga Indonesia.
Hari mengatakan, impor LNG tersebut akan memenuhi permintaan gas domestik yang diperkirakan mencapai 7,2 miliar kaki kubik per hari pada 2025.
Saat ini, konsumsi gas domestik sekitar 3,6 miliar kaki kubik per hari.
"Kebutuhan gas untuk pembangkit dan industri khususnya di Jawa dan Sumatera terus meningkat," kata Hari.
Dengan impor LNG, lanjutnya, maka Pertamina bisa terus memenuhi kebutuhan domestik sekaligus menjaga kontrak volume ekspor.
LNG Cheniere direncanakan antara lain masuk ke terminal Pertamina yang tengah dibangun yakni di Arun dan Jateng.
Cheniere Energy yang berbasis di Houston, AS kini memiliki dan mengoperasikan terminal LNG Sabine Pass dan Creole Trail Pipeline di Louisiana.
Selain Corpus Christi, Cheniere juga sedang membangun empat terminal LNG yang berdekatan dengan terminal Sabine Pass. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...