Pertamina Tandatangani HoA Alih Kelola Blok Mahakam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pertamina menandatangani "Heads of Agreement" (HoA) antara Total E&P Indonesie dan Index Corporation terkait persiapan untuk alih kelola Blok Mahakam.
"Ini langkah awal bagi Pertamina dalam persiapan alih kelola, HoA mencakup `transfer agreement` untuk mempertahankan kelanjutan operasi selama masa transisi pasca-2017 dengan mempertimbangkan hak-hak dan kewajiban semua pihak," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, usai menghadiri penandatanganan HoA di Jakarta, hari Rabu (16/12) sore.
HoA juga mengatur "commercial agreement" yang berisi kesepakatan komersial antara Pertamina dan Total-Inpex dalam menyelesaikan komposisi kemitraan pada KKS yang baru dibentuk, serta hal-hal yang terkait dengan prosedur kerja sama antarpihak yang baru.
Dwi mengatakan pembagian saham adalah Pertamina 70 persen dengan interest 10 persennya merupakan kepemilikan BUMD, dan 30 persen untuk Total E&P Indonesie dan Index Corporation, rinciannya 50:50.
Nilai dari pembagian tersebut belum bisa disebutkan karena Pertamina belum melakukan revaluasi aset terhadap Blok Mahakam. menurut Dwi revaluasi akan diselesaikan secepatnya.
Kontrak baru Blok Mahakam akan memberi ruang bagi Pertamina untuk dapat tetap mengembangkan Blok Mahakam melalui kegiatan pengembangan serta eksplorasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan produksi serta mencari cadangan baru.
Kontrak baru ditargetkan dapat ditandatangani sebelum akhir tahun 2015. Kontrak Kerja Sama WK Mahakam akan berakhir pada 31 Desember 2017, dan tidak diperpanjang, serta Pertamina ditunjuk sebagai pengelola WK Mahakam setelah 31 Desember 2017.
Sebelumnya, Presiden dan Menteri ESDM sudah mengingatkan apabila tidak sepakat dengan penawaran 30 persen, Total dipersilakan melepas Blok Mahakam saat kontrak sudah berakhir.
Pada 10 Juni 2015, pemerintah mengumumkan pembagian saham atas Blok Mahakam, di mana Pertamina dan BUMD Kalimantan Timur mendapatkan 70 persen saham, sedangkan Total dan Inpex 30 persen.
Untuk Pertamina, Sudirman Said berpesan agar bertanggung jawab dalam proses transisi ini karena benefit akan terbuktikan, sehingga tanggung jawab akan semakin besar. “Ini merupakan ujian berat bagi Pertamina karena pertama kali mendapat tugas seperti ini”, katanya.
“Mudah-mudahan kita bisa memasuki era baru di mana Pertamina akan mengelola blok yang cukup besar dan ada satu milestone yang membuktikan bagaimana transisi dikerjakan dengan lancar tanpa ada gejolak di belakangnya,” kata Sudirman Said. (Ant/esdm.go.id)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...