Pertanian Organik Antar Mahasiswa FPB UKSW hingga Taiwan
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Shofyan Adi Cahyono, mahasiswa program studi Magister Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Youth Organic Forum di New Taipei City, Taiwan. Kegiatan yang diselenggarakan Lembaga Federasi Organik Dunia atau yang lebih dikenal dengan IFOAM ASIA tersebut dapat diikuti Shofyan dengan seleksi yang cukup ketat.
Ditemui belum lama ini, pemuda yang sebelumnya tergabung dalam Aliansi Organik Indonesia tersebut harus menyusun paper mengenai pertanian organik Indonesia dan rencana tindak lanjut dalam sebuah proyek berdurasi dua tahun. Dalam paper tersebut ia mengangkat tema mengenai “Biodiversitas dan Kondisi Alam Indonesia”.
Pada rencana tindak lanjut, Shofyan menyusun konsep untuk mengumpulkan petani muda Indonesia melalui sebuah acara, untuk bersama-sama belajar membangun dan memajukan pertanian organik di Indonesia.
“Melalui paper dan rencana tindak lanjut tersebut, saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia dapat unggul di bidang pertanian. Hal ini karena kita diuntungkan dengan adanya dua musim sehingga hampir semua jenis tanaman cocok ditanam di Indonesia. Bukan mustahil jika suatu saat nanti Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia,” tuturnya, seperti dilansir situs resmi uksw.edu.
Berbekal paper dan rencana tindak lanjut tersebut, Shofyan menjadi wakil petani organik Indonesia di ajang bergengsi itu. Selama mengikuti kegiatan tersebut, Shofyan mengatakan memperoleh banyak ilmu dan pengalaman baik dari narasumber maupun sesama peserta.
Selama tiga hari penuh pria kelahiran Semarang 24 tahun silam ini mendapat pelatihan mengenai manajemen dan standarisasi mutu pertanian organik dunia serta sistem pertanian organik 3.0.
Bagikan Pengalaman
“Sekarang jadi tahu bagaimana perkembangan pertanian organik di dunia langsung dari para pelakunya. Apa yang saya peroleh ini akan saya bagikan ke rekan-rekan mahasiswa dan dosen di FPB UKSW, rencananya melalui sebuah kuliah umum,” kata Shofyan, yang selama persiapan ke Taiwan dibimbing dua dosen FPB.
Menurut pria yang aktif bertani organik ini kesempatan mengikuti Youth Organic Forum juga dapat menjadi bekal saat ia memberikan pelatihan dan pendampingan bagi siswa SMK, mahasiswa, serta petani dari berbagai daerah di Indonesia.
Putra tunggal dari pasangan Suwadi dan Suyanti ini berharap ke depan lebih banyak mahasiswa yang tidak minder untuk belajar di sektor pertanian. Menurutnya, selama manusia hidup dan membutuhkan makanan tentu terbuka lebar peluang di bidang ini.
Sementara itu, dekan FPB Dr Tinjung Mary Prihtanti SP MP, mengatakan fakultas sangat bangga salah satu mahasiswanya terpilih sebagai delegasi Indonesia yang diundang sebagai trainee dalam event tersebut. Ia menyampikan, tema forum “Access to market, a road to sustainable” sangat sesuai dengan visi FPB yang berupaya menjadi institusi pendidikan pertanian unggul dalam pengembangan pertanian tropika berkelanjutan.
“Prestasi-prestasi seperti ini diharapkan dapat membuat mahasiswa lain dan generasi muda yang bergerak di bidang pertanian juga terpacu, termotivasi untuk mengikuti jejak Shofyan. Kesempatan semacam ini tidak semata mengharumkan nama fakultas. Namun, terlebih penting dapat membentuk kepercayaan diri mahasiswa, kemampuan bekerja sama, kepemimpinan, dan karakter lain yang bermanfaat bagi keberhasilan mahasiswa di masa mendatang, dan pengembangan pertanian organik yang semakin meluas,” katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...