Pertemuan Puncak Korut-AS Terancam Batal
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM – Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye Gwan, membantah penasihat keamanan nasional AS John Bolton yang menyatakan akan menerapkan gaya denuklirisasi Libya di Korea Utara. Kim menanggapi pernyataan Bolton yang akan membuat Korea Utara mengikuti “model Libya” dan menutup gudang persenjataan nuklirnya sebelum imbalan diberikan.
Bolton sebelumnya menegaskan bahwa semestinya tidak ada kompensasi bagi Korea Utara sampai negara itu mencapai denuklirisasi sepenuhnya yang bisa diverifikasi dan tidak dapat dikembalikan lagi serta menghancurkan senjata pemusnah massal seperti misalnya senjata biologi dan kimia.
Kim, yang terlibat dalam negosiasi dengan AS, mengeluarkan pernyataan melalui Kantor Berita Korea Utara, KCNA pada Rabu (16/5/2018). Ia menggambarkan pernyataan Bolton sebagai sikap yang buruk untuk membuat Korea Utara seperti Libya atau Irak, yang keduanya runtuh setelah menyerah kepada negara berkuasa.
Kim mengindikasikan kemungkinan pembatalan pertemuan puncak AS-Korea Utara yang dijadwalkan bulan depan dengan mengatakan bahwa Korea Utara terpaksa akan mempertimbangkan pertemuan tersebut jika AS berupaya memojokkan Korea Utara dan menuntut pelucutan nuklir sepihak.
Kim menambahkan agar AS mengakhiri kebijakan anti-Korea Utara yang bermusuhan, ancaman nuklir serta pemerasan sebagai prasyarat denuklirisasi. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...