Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan III 2016 Sebesar 5,02 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini (7/11) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 (y-on-y) tercatat sebesar 5,02 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan III di tahun sebelumnya yang sebesar 4,73 persen, namun lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya, yang sebesar 5,18 persen.
"Jadi ekonomi Indonesia triwulan ketiga 2016 ini y-on-ynya tumbuh 5,02 persen. Dengan posisi ini berarti secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan ketiga 2016 tumbuh sebesar 5,04 persen (c-to-c)," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Gedung 3 lantai 1, Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta, hari Senin (7/11).
Sementara perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp 3.216,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.428,7 triliun.
“Kalau kita lihat pada triwulan III 2015 PDB atas dasar harga konstan itu Rp 2.312 triliun dan meningkat menjadi Rp 2.428 triliun di triwulan III karena itu PDBnya tumbuh 5,02 persen (y-on-y),” katanya.
“Jadi kalau kita lihat kumulatifnya mulai dari triwulan I sampai dengan triwulan III, sekarang sudah 5,04 persen,” dia menambahkan.
Menurut Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen sudah lumayan bagus jika melihat kondisi perekonomian global pada triwulan III 2016 yang masih belum stabil dengan tingkat pertumbuhan yang tidak merata.
“Dengan memperhatikan apa yang terjadi di perekonomian global saya pikir pertumbuhan ekonomi ini sudah lumayan bagus. Tentu saja perlu banyak upaya untuk meningkatkannya ke depan baik dari sisi pertumbuhan ekonomi tingginya maupun dari sisi kualitasnya,” katanya.
Tertinggi Dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi
Menurut data BPS, ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,02 persen, melambat dibanding triwulan II-2016 yang tumbuh sebesar 5,19 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,20 persen.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,65 persen diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto.
Sementara ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 3,20 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,34 persen, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 4,26 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,48 persen.
Ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2016 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,04 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Komponen LNPRT yang tumbuh sebesar 6,59 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 5,01 persen.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 58,40 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,02 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 7,72 persen.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...