Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Pertimbuhan ekonomi Tiongkok melambat, ungkap data perkiraan ekonomi yang dipublikasikan hari Kamis (13/11). Data tersebut menyebutkan Tiongkok akan mengalami tekanan ekonomi.
Hasil industri Tiongkok meningkat 7,7 persen di bulan Oktober dari tahun lalu, sementara usaha ritel tumbuh 11,5 persen dalam periode yang sama.
Ekonom memperkirakan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 8 persen hingga 11 persen.
Indikator ekonomi penting lainnya, investasi aset tetap, turun 15,9 persen pada bulan Oktober dari 16,1 persen pada bulan September.
Data-data menunjukan pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat sejak lima tahun terakhir, diperlukan stimulus dari Pemerintah Tiongkok untuk mencegah kelambatan ekonomi.
“Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok melambat dari perkiraan. Pertumbuhan hasil industri melambat jadi 7,7 persen dari tahun ke tahun, terlemah sejak krisis ekonomi pada tahun 2008, menyebabkan penutupan pabrik-pabrik di Tiongkok,” kata Dariusz Kowalczyk, ekonom di Credit Agricole.
Sementara desakan agar Pemerintah Tiongkok memberikan stimulus pada pembangunan ekonomi telah muncul, namun pemerintah belum melakukan terobosan besar.
Zhou Hao, ekonom di ANZ Bank menyebutkan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Tiongkok mengalami penigkatan pada kuartal keempat tahun ini, pemerintah telah terlambat untuk melakukan peningkatan ekonomi di akhir tahun.
“Jika pemerintah benar-benar serius menanggulangi kelambatan ekonomi, sekarang sudah terlambat,” kata Zhou.
Hasil produksi pabrik Tiongkok melambat dalam beberapa bulan terakhir dan pasar perumahan melemah, sehingga target pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 7,5% kemungkinan gagal, namun Louis Kuijis, ekonom RBS, menyatakan respons dari pembuat kebijakan Tiongkok membuat pertumbuhan ekonomi akan membaik.
“Kami tidak menyarankan Pemerintah Tiongkok memberikan stimulus baru pada pembangunan ekonomi kecuali ekonomi menjadi buruk atau pasar tenaga kerja mendapat tekanan serius,” kata Kujius.
Tingkat pengangguran resmi perkotaan Tiongkok adalah 4,07% pada bulan September, hampir tidak berubah dari 4,08% tiga bulan sebelumnya. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...