Peru: 98.000 Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Pandemi COVID-19
LIMA, SATUHARAPAN.COM-Pandemi virus corona telah menewaskan setidaknya satu orang tua atau pengasuh utama untuk hampir 100.000 anak di Peru, negara dengan tingkat kematian COVID-19 tertinggi di dunia, pemerintahnya melaporkan itu hari Kamis (6/1).
“Sayangnya negara kita memiliki hampir 98.000 anak yang kehilangan ayah, ibu, atau wali mereka selama pandemi,” kata Menteri Perempuan Peru, Anahi Durand, mengutip angka yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Peru memimpin dunia dalam keseluruhan kematian COVID-19 per kapita, dengan lebih dari 6.000 orang Peru per satu juta yang meninggal karena penyakit itu, menurut analisis AFP terhadap angka resmi.
Pemerintah saat ini memberikan dana pensiun sebesar 200 sol (setara US$ 50) setiap dua bulan kepada lebih dari 18.000 keluarga.
Durand berharap dapat memperluas manfaat untuk mencakup dukungan psikologis dan pendidikan, dan menjangkau lebih dari 83.000 anak-anak dan remaja.
Masalah utama di bawah sistem saat ini adalah banyak keluarga tidak memiliki dokumentasi yang diperlukan untuk menerima manfaat, kata Durand.
“Banyak keluarga datang kepada kami dan ingin mengakses pensiun, tetapi mereka tidak memiliki akta kematian untuk COVID-19, pada gelombang pertama dan kedua orang meninggal di rumah, mereka tidak memiliki persyaratan untuk mendapatkan sertifikat itu,” jelasnya. .
Negara berpenduduk 33 juta itu sedang menghadapi gelombang ketiga COVID-19 dan telah mencatat lebih dari dua juta kasus.
Lebih dari 202.900 orang di Peru telah meninggal sejak awal pandemi global pada awal 2020. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...