Perubahan Paradigma Kopassus Bermanfaat bagi Soliditas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati atau Nuning mengatakan pembenahan internal yang dilakukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam mengubah paradigmanya menjadi lebih humanis bermanfaat khususnya bagi soliditas pasukan dan umumnya kepada masyarakat serta institusi lain yang lebih humanis dan strategis.
"Kita tentu setuju dan mendukung dengan ide Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo yang menekankan prajuritnya agar mengubah paradigmanya dari 3M (marah, melotot, memukul) menjadi 3S yakni, Senyum, Sapa, Salam," kata Nuning saat ditemui satuharapan.com di lapangan Mako Kopassus Cijantung Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Nuning menilai seiring dengan pergeseran ancaman yang dihadapi, Kopassus di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Doni Monardo perlahan tapi pasti bermetamorfosis menjadi pasukan khusus yang memiliki ketangkasan dan kehebatan tetapi lebih humanis dan strategis.
Hal ini dikarenakan adanya kesadaran penuh bahwa era perang tradisional yang mengandalkan otot bisa dikatakan hampir tidak ada lagi. Adapun yang kini harus diperangi adalah berbagai ancaman faktual dan gangguan nyata yang berupa perang siber, perang proxy, dan terorisme.
“Saya rasa pasukan khusus di seluruh dunia penting menyesuaikan diri dalam perubahan ancaman global yang tentu berbeda lima atau 10 tahun lalu. Masalahnya kita yang anggarannya pas-pasan ini bagaimana menyiasati kebutuhan teknologi modern yang pastinya mahal,” tambah dia.
Mantan anggota Komisi I DPR itu juga mengapresiasi langkah Kopassus dengan mengundang beberapa tokoh penting dari berbagai pihak yang di masa lalu 'berhadapan' dengan Kopassus dalam peringatan HUT Kopassus yang ke 63 ini.
Mereka adalah tokoh- tokoh eks Organisasi Papua Merdeka (OPM) seperti Frans Albert Yoku mantan tokoh OPM di Luar Negeri, kemudian mantan Panglima OPM wilayah Biak, Serui dan Nabire, Yap Marai.
Dari Timor Leste ada eks Falintil, pasukan klandestein Lere Anan Timor dan Kepala Staf Angkatan Darat Kolonel Falur. Adapun dari GAM adalah Panglima GAM Muzakkir Manaf dan Menlu GAM Irwandi Yusuf.
Bagi Kopassus, Nuning menambahkan bahwa Kopassus tak punya musuh, musuhnya adalah musuh negara.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...