Perundingan Iran-AS Momen Lanjutkan Perjanjian Nuklir
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Perundingan bilateral langsung antara Iran dengan Amerika Serikat akan menjadi “kesempatan tepat” untuk mencoba meneruskan perjanjian nuklir dengan negara-negara adidaya, kata seorang pejabat AS kepada AFP, Minggu (8/6).
“Konsultasi ini diadakan di sebuah persimpangan penting dalam negosasi itu,” kata sang pejabat senior administrasi, tepat setelah kedua pihak mengumumkan bahwa perundingan mendadak tersebut akan dilakukan pekan depan di Jenewa.
Perundingan bilateral itu dilakukan pada masa kritis saat Iran dan enam negara adidaya mencoba mencapai perjanjian menyeluruh guna mengekang ambisi nuklir Teheran.
Perjanjian sementara yang berlaku enam bulan, dengan AS dan rekan-rekannya mencairkan tujuh miliar dolar AS (sekitar Rp82,8 triliun) aset yang dibekukan sebagai ganti ditundanya program pengayaan uranium Iran, akan habis masa berlakunya pada 20 Juli.
Sesi terakhir perundingan di Wina, saat semua pihak berharap bisa mulai membuat sebuah pakta, berakhir tanpa ada perkembangan signifikan.
Perundingan bilateral tersebut “akan memberikan kesempatan yang tepat untuk saling bertukar pandangan dalam konteks sesi P5+1 berikutnya di Wina,” kata pejabat itu, meminta namanya tidak disebutkan. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...