Perusahaan Asal Qingdao Sasar Empat Sektor Investasi di RI
HANGZHOU, SATUHARAPAN.COM - Dari hasil kunjungan ke Qingdao, Tiongkok pada hari Selasa (14/6) kemarin, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi beberapa sektor yang diminati oleh investor asal Qingdao, Republik Rakyat Tiongkok.
Franky menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan beberapa perusahaan di Qingdao terdapat beberapa sektor utama yang menarik perhatian investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.
“Dalam pertemuan kemarin, tercatat yang hadir adalah perusahaan di bidang smelter, electronic appliances, infrastruktur dan industri minuman. Empat bidang usaha ini memang banyak masuk dari Tiongkok,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, hari Rabu (15/6).
Franky menilai bahwa di bidang smelter, ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok sudah mulai terlihat sejak beberapa tahun terakhir.
“Terutama tahun lalu, mereka gencar merealisasikan investasinya ditandai dengan geliat investasi di beberapa konstruksi perusahaan smelter yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh investor Tiongkok. Di Qingdao ada beberapa perusahaan di bidang smelter yang ingin masuk,” jelasnya.
Untuk sektor elektronic appliances dan industri minuman yang tergolong padat karya dan consumer goods, menurut Franky, juga banyak perusahaan yang menyampaikan minatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Perusahaan melihat biaya tenaga kerja yang kompetitif serta pasar Indonesia yang besar. Namun demikian, saya mengingatkan kepada mereka agar dapat memiliki jaringan distribusi yang baik,” katanya.
Sementara di bidang infrastruktur, perusahaan-perusahaan yang masuk dari Tiongkok adalah perusahaan-perusahaan berskala besar, beberapa di antaranya adalah BUMN yang memiliki kemampuan untuk menanamkan modal dengan capital expenditure besar.
“Karakteristik infrastruktur adalah padat modal, beberapa perusahaan Tiongkok sudah masuk di sektor ini termasuk transportasi, listrik, dan pelabuhan. Di Qingdao kemarin, saya bertemu secara khusus dengan ada beberapa perusahaan terkait infrastruktur di antaranya perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan konstruksi (kontraktor), industri pengolahan besi dan baja dasar serta pelabuhan,” katanya.
Kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BKPM adalah bagian dari Roadshow pemasaran investasi ke 10 provinsi di Tiongkok. Kegiatan pemasaran investasi ke Tiongkok kali ini direncanakan dilakukan di tiga kota tujuan, di antaranya Qingdao (Provinsi Shandong), Hangzhou (Provinsi Zhejiang), dan Shanghai.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Qingdao kemarin, turut hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo, CPC Committee Secretary Li Qun, Minister Counselor for Economic and Commercial, Embassy of People’s Republic of China in Jakarta Wang Liping, Wali Kota Qingdao Zhang Xinqi.
Tiongkok telah menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia. US$ 2,6 miliar investasi terealisasi sejak tahun 2010. Terutama di sektor infrastruktur, industri logam, mesin, dan elektronik. Sejak 2010, sudah US$ 52,3 miliar komitmen investasi asal Tiongkok terdaftar di BKPM.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM, periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari RRT mencapai US$ 464 juta terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Tiongkok tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT).
Hari ini (15/6) Franky Sibarani melanjutkan kunjungannya ke kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok.
Di Hangzhou, Kepala BKPM dijadwalkan untuk menyampaikan keynote speech serta melakukan pertemuan dengan perwakilan Ministry of Commerce RRT, pejabat daerah kota Hangzhou serta lima perusahaan prospektif yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...