Perusahaan E-Commerce Jepang Angkat Kaki dari RI, PHK 150 Orang
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan e-commerce asal Jepang, Rakuten, mengumumkan penghentian operasi perusahaannya di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Indonesia. Menurut pengumuman mereka yang dilansir lewat situs perusahaan itu pada Jumat (12/2), penghentian itu akan efektif berlaku mulai 1 Maret 2016.
"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa Rakuten Belanja Online tidak lagi tersedia bagi pelanggan untuk melakukan pembelian per 1 Maret 2016. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda selama beberapa tahun ini dan kami harap Anda menikmati berbelanja di Rakuten Belanja Online," tulis Rakuten lewat situs rakuten.co.id.
Sebagai konsekuensi dari penghentian operasi, menurut laporan e27.co, perusahaan akan melakukan PHK. Namun menurut jurubicara perusahaan itu, yang akan terkena PHK tidak lebih dari 150 karyawan.
Perusahaan juga menjanjikan akan memberikan kompensasi lebih besar dari yang diharuskan oleh peraturan.
Selain di ketiga negara, Rakuten juga sedang dalam proses menjual perusahaan mereka di Thailand yang menjalankan bisnis serupa, Tarad.
Walau operasinya ditutup, kantor pusat operasi Asia akan tetap di Singapura.
Menurut pengumuman resmi Rekuten Vision 2020, operasi mereka akan lebih difokuskan ke pasar yang kuat di Jepang dan Taiwan. Investasi juga akan ditingkatkan di sana.
"Tempat belanja online Rakuten Belanja Online akan tutup pada tanggal 1 Maret 2016. Harap dicatat bahwa semua sisa Rakuten Super Points akan berakhir 29 Februari 2016. Kami menganjurkan kepada Anda untuk menggunakan Rakuten Super Points Anda sampai dengan tanggal 29 Februari 2016. Silakan merujuk pada Daftar Pernyataan yang Sering Diajukan/Frequently Asked Questions (FAQ) untuk informasi lebih lanjut tentang penutupan Rakuten Belanja Online. Terima kasih atas pengertian Anda," demikian salah satu bunyi pengumuman di situs belanja online tersebut.
Beberapa konsekuensi dari penutupan ini bagi pelanggan Rakuten adalah sebagai berikut:
- Rakuten ID dan informasi akun masih dapat digunakan pada layanan Rakuten lainnya seperti Pasar Global Rakuten dan Rakuten Travel.
- Jika ingin membatalkan Rakuten ID, penonaktifkan akun dilakukan sebelum tanggal 31 Maret 2016 sesuai dengan proses pembatalan akun di halaman "Akun Saya". Ini bisa dilakukan dengan merujuk pada halaman website tentang prosedur membatalkan Rakuten ID.
- Rakuten masih akan terus menyimpan akun Rakuten ID pelanggan dan semua data pengguna untuk jangka waktu tertentu untuk menyediakan layanan, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan.
- Rakuten Super Points yang tidak digunakan akan kadaluarsa pada tanggal [29 Februari 2016] pukul 23.39 Pastikan menggunakan Rakuten Super Points sebelum kadaluarsa pada tanggal [29 Februari 2016] pukul 23.39
- Rakuten Super Points dapat diperoleh dan digunakan sampai dengan tanggal [29 Februari 2016]. Setelah tanggal ini semua Rakuten Super Points yang tidak digunakan akan kadaluarsa.
- Apakah pelanggan akan mendapatkan Rakuten Super Point/lainnya untuk pesanan yang dibuat yang akan diselesaikan setelah tempat belanja online Rakuten Belanja Online tutup? Jawabnya, pembelian yang dilakukan setelah penutupan Rakuten Belanja Online, tidak akan mendapatkan reward point ataupun apapun.
- Semua kupon Rakuten yang tidak digunakan sampai dengan tanggal [29 Februari 2016] akan kadaluarsa.
- Bagaimana menghubungi penjual? Penjual dapat dihubungi melalui halaman "Pertanyaan Penjual". Namun, halaman kontak ini akan ditutup pada tanggal [31 Maret 2016]. Jika ingin menghubungi penjual setelah tanggal ini, Anda dapat menemukan rincian kontak pada halaman informasi penjual yang terletak di sisi kiri pada halaman utama.
- Bagaimana menghubungi penjual yang tidak mengirimkan pesanan atau membalas pertanyaan mengenai pesanan?.
- Rakuten Belanja Online akan menyelidiki setiap keluhan pelanggan seperti tidak adanya pengiriman setelah pembayaran dilakukan atau keluhan tentang produk cacat kepada penjual. Dalam hal tidak terselesaikannya keluhan pelanggan, Rakuten Belanja Online akan memberikan pengembalian dana.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...