Perusuh Final Piala Presiden Mencoreng Citra Warga Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menyebut aksi pelemparan dan provokasi yang dilakukan sekelompok oknum di partai turnamen sepak bola Final Piala Presiden mencoreng nama baik Jakarta selaku tuan rumah.
"Itu artinya memang berusaha mengail di air keruh. Itu tidak menggambarkan sikap keseluruhan Jakmania atau masyarakat Jakarta," kata Djarot, di Jakarta hari Senin (19/10).
Djarot sudah meminta Kapolda Metro Jaya untuk menindak mereka yang diamankan sesuai hukum. Sebab, tindakan para perusuh sudah mencoreng nama baik Jakarta selaku tuan rumah.
"Kita tidak diajari untuk melakukan hal buruk pada tamu. Contoh sepakbolanya lah, bukan bakar-bakaran seperti itu," ujar Djarot.
Djarot menyayangkan fanatisme berlebihan yang mengarah pada tindakan negatif. Seharusnya, semangat fanatisme bisa diarahkan ke hal positif yang dapat mendukung kemajuan sepakbola Indonesia.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengamankan 714 orang yang diduga terlibat kerusuhan saat menyaksikan pertandingan final Piala Presiden antara Persib dan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan.
"Lagi dipisahin, lagi dipilah-pilah mana yang terbukti melakukan pidana, mana yang tidak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombespol M Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10) malam.
Kelompok pemuda pendukung sepak bola itu datang dari berbagai tempat seperti Jakarta dan Bekasi.
Polisi juga menyita sejumlah atribut Jakmania, pendukung Persija Jakarta dan ikat pinggang berkepala besi saat menangkap para perusuh.
Jika terbukti bebas dari tindak pidana, polisi akan memanggil orang tua para pendukung itu untuk menjemput anaknya.
"Kalau yang tidak, nanti kita panggil orang tuanya, gurunya ya," kata dia.
Ia mengatakan kelompok pemuda itu diamankan dari operasi pengamanan sejak pagi hingga malam lalu. (beritajakarta.com/Ant).
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...