Pesan Menag dalam Lomba Paduan Suara PTA Katolik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka lomba atau Pergelaran Paduan Suara Tingkat Nasional Perguruan Tinggi Agama (PTA) Katolik di Jakarta, Minggu (5/11).
Pergelaran paduan suara tingkat nasional yang digelar setiap tiga tahun ini diikuti 20 perguruan tinggi agama Katolik di bawah naungan Kementrian Agama di seluruh Indonesia, dengan jumlah kontingen 440 orang bersama pelatih dan pendamping masing-masing kontingen. Tema yang dicanangkan, "Dengan Lomba Paduan Suara Tingkat Nasional Perguruan Tinggi Agama Katolik, Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Menggereja, Berbangsa, dan Bernegara".
Menag menyampaikan, lomba atau pergelaran paduan suara ini tidak hanya bisa dilihat dari perspektif seni semata. Banyak hal positif yang bisa didapatkan, di antaranya agar generasi muda senantiasa terbiasa mengolah rasa, memiliki sensitivitas.
“Bagaimana rasa hadir dalam kita menebarkan kasih kepada sesama sebagai kewajiban kita sebagai manusia di tengah masyarakat. Agama bisa tidak hanya bisa didekati dengan nalar, tapi juga rasa,” kata Menag, seperti dilansir situs resmi kemenag.go.id.
Menag juga mengusulkan agar kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan tiga tahun sekali, tapi bisa dua tahun sekali atau bahkan setiap tahun.
Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi mengatakan, pergelaran atau lomba paduan suara ini memperebutkan Piala Bergilir Menteri Agama, yang tahun 2013 lalu diraih Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang Jawa Timur.
Tahun ini, peserta membawakan lagu wajib Alleluia ciptaan Handel, dan lagu pilihan dari Buku Lagu Puji Syukur, yakni Gereja bagai Bahtera, Cahaya Suci, Betapa Tidak Kita Bersyukur, dan Betapa Agung Karya Tuhan.
Pergelaran atau lomba paduan suara ini diharapkan mendorong civitas academica untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang seni, sekaligus sebagai penguatan mutu lembaga pendidikan tinggi keagamaan Katolik, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, termasuk di dalamnya pendidikan tinggi.
Tampak hadir, selain Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Dirjen Bimas Kristen Thomas Penturry, Ketua Presidium KWI/Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, anggota Komisi VIII Itet Tridjajati Sumarijanto, pejabat eslelon II Kemenag, dan pimpinan PTA Katolik.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...