Pesan Menkes Agar Lansia Tetap Sehat dan Produktif
Kemenkes luncurkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang bermanfaat untuk merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kesehatan Budi G Sadikin melakukan kick off Gerakan Kesehatan Lansia (lanjut usia) dan Peluncuran Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (3/6).
Dia meminta lansia menjaga kesehatan mulai dari saat ini melalui berbagai aktivitas, yaitu olah raga maupun skrining kesehatan. Kebiasaan baik ini dilakukan agar Lansia Indonesia dapat tetap sehat dan produktif dalam beraktivitas di masyarakat.
''Bapak/Ibu harus menjaga supaya Bapak/Ibu tetap sehat. Tugas kami di Kementerian Kesehatan adalah memastikan Bapak/Ibu tahu bagaimana caranya untuk bisa hidup tetap sehat,'' kata Menkes.
Upaya yang bisa dilakukan adalah aktivitas fisik seperti berjalan kaki, senam, naik sepeda, dan lain sebagainya selama 30 menit, lima hari dalam sepekan. Selain aktivitas fisik, menkes juga menganjurkan lansia melakukan aktivitas senam otak.
Upaya preventif dan promotif merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga diri tetap sehat, sehingga rutinitas hidup sehat harus dimulai sejak dini.
''Bahkan sejak usia 50 masih bisa dimulai rutinitas hidup sehat, jangan menunggu ketika memasuki usia lansia (60 tahun). Mulai dengan melakukan aktifitas fisik selama 30 menit setiap hari minimal lima hari dalam sepekan,'' tegas Menkes.
Selain itu upaya screening kesehatan secara rutin harus dilakukan untuk mempercepat tegaknya diagnosis saat adanya potensi penyakit yang lebih berat, sehingga upaya pencegahan tetap dapat dilakukan.
''Apabila indikasi penyakit berat bisa terdeteksi lebih dini, maka kita bisa lebih memastikan kesehatan kita ke depan. Menjaga kesehatan jauh lebih baik dan lebih murah,'' kata Menkes Budi.
Aplikasi ASIK
Pada momentum yang sama, Menteri Kesehatan sekaligus meluncurkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan untuk merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien.
ASIK merupakan pencatatan individu deteksi dini penyakit tidak menular secara digital yang saat ini berjalan untuk usia produktif di atas 15 tahun hingga usia lanjut.
Pencatatan hasil deteksi dini individual oleh tenaga kesehatan, kader posyandu/posbindu, caregiver melalui SehatIndonesiaKu (ASIK) dan secara mandiri (self-assessment) terkait status risiko melalui pengembangan tahap berikutnya dari aplikasi PeduliLindungi.
Keduanya akan saling terintegrasi dan melengkapi agar monitoring oleh fasilitas layanan kesehatan primer lebih mudah, status risiko masyarakat dapat segera diketahui secara real-time, pemberian obat hingga rekomendasi untuk tindakan medis lanjutan kepada fasilitas kesehatan rujukan dapat dilakukan seefisien mungkin.
''Kedua aplikasi ini akan saling terintegrasi nantinya. Aplikasi ASIK akan merekam hasil pemeriksaan kesehatan pasien, yang nantinya bisa diakses oleh pasien pada aplikasi peduli lindungi,'' kata Menkes.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...