Pesan Natal WCC: Ada Terang di Tengah Ancaman Hilangnya Harapan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC) membagikan pesan Natalnya kepada seluruh dunia, sebuah dunia yang menghadapi tantangan yang kian meningkat dan mengancam akan menghilangkan harapan kita.
“Namun, sebagai murid Yesus dan komunitas Kristen yang bersatu dalam kasih Kristus, kita dipanggil untuk melawan rasa takut, melawan kebohongan, menantang keegoisan dan keserakahan, dan menawarkan harapan kepada seluruh dunia,” demikian bagian bunyi pesan tersebut.
“Dari mana kita mendapatkan energi dan kehidupan seperti itu?” Pesan tersebut mencerminkan bahwa perayaan kelahiran Yesus adalah perlawanan kita terhadap keputusasaan.
“Dia adalah terang kita di masa kegelapan, memampukan kita untuk hidup demi kebenaran dan berjuang demi penebusan dunia. …Anak-anak terang, kita tidak akan diam, atau membiarkan orang lain diam, karena dunia ini penuh dengan kekerasan, panas, atau gelap karena ketakutan.”
Dewan Gereja Dunia turut merasakan kegembiraan yang mendalam. “Kami melipatgandakan tekad kami untuk bekerja tanpa kenal lelah bersama Anda demi kesehatan dan penyembuhan orang sakit, perekonomian yang adil, kesejahteraan para migran dan orang-orang yang terlantar, perdamaian dan keamanan bagi semua, kemajuan hak asasi manusia dan martabat, komunitas iman yang lebih dalam di seluruh dunia, dan berkembangnya keadilan bagi perempuan, bagi anak-anak, bagi bumi itu sendiri,” pesan tersebut berbunyi.
“Jadi, marilah kita bersukacita! Terang Kristus berjanji untuk mengusir kegelapan kita. Semoga ini mencerahkan semangat kita dan menghangatkan hati kita.” Berikut ini pesan Natal 2023 dari WCC:
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yohanes 1:3-5)
Dalam banyak hal, kita, dan seluruh dunia, hidup dalam masa kegelapan, ketika tantangan yang semakin besar mengancam untuk menghilangkan harapan kita, melemahkan keinginan kita untuk memenuhi kebutuhan dan penderitaan yang nyata pada zaman kita, dan bahkan melemahkan uapaya kita, menuju kebenaran dan keadilan.
Namun, sebagai murid Yesus dan komunitas Kristen yang bersatu dalam kasih Kristus, kita dipanggil untuk melawan rasa takut, melawan kepalsuan, menantang keegoisan dan keserakahan, dan menawarkan harapan kepada seluruh dunia.
Kita tidak bisa menyerah pada kekecewaan atau menyerah pada keputusasaan. Dunia membutuhkan lebih banyak dari kita, lebih banyak keberanian, lebih banyak kreativitas, lebih banyak inspirasi dan dedikasi. Lebih banyak cinta yang memberi diri sendiri.
Dari mana kita mendapatkan energi dan kehidupan seperti itu?
Hebatnya, kita umat Kristiani menemukan kekuatan itu dalam kelahiran seorang bayi yang lemah dan rentan, yang lahir 2.000 tahun yang lalu dalam kemiskinan di ujung kerajaan di Betlehem, Palestina, yang akan segera terancam oleh kekuatan jahat dan terpaksa mengungsi ke pengasingan.
Dalam diri anak malang ini kita mengenali pewaris tradisi keadilan kenabian Yahudi yang agung, orang yang menyatakan kedekatan Tuhan dan kasih sayang kita, orang yang di dalam dirinya para pengikutnya datang untuk melihat citra Tuhan dan janji akan Ciptaan Baru.
Dalam kelahiran-Nya, kita menyambut Putra Allah sendiri yang kini imanen, pencerahan Allah yang berwujud dalam kemanusiaan kita, berbagi sifat kita dan mengangkat kita untuk ikut ambil bagian dalam kemanusiaan-Nya. Dia adalah Imanuel, Tuhan beserta kita selamanya.
Tidak heran para malaikat bernyanyi, para gembala berlutut, dan bintang-bintang bersinar terang.
Oleh karena itu, perayaan kelahiran Yesus adalah penolakan kita terhadap keputusasaan, jawaban kita terhadap hidup dan harapan. Dia adalah terang kita di masa kegelapan, memampukan kita untuk hidup demi kebenaran dan berjuang demi penebusan dunia.
Anak-anak terang, kita tidak akan diam atau membiarkan orang lain diam di dunia yang penuh dengan kekerasan, panas, atau gelap karena ketakutan. Kami tidak akan menyetujui devolusi demokrasi atau penyalahgunaan agama atau menjadi kaki tangan prasangka.
Oleh karena itu, ketika kita, umat Kristiani di mana pun merayakan kelahiran Mesias, tanda balasan Tuhan terhadap dunia yang terkadang tampak cenderung menghancurkan diri sendiri, kita di Dewan Gereja-gereja Sedunia berbagi kegembiraan yang tulus dengan Anda. Kami melipatgandakan tekad kami untuk bekerja tanpa kenal lelah bersama Anda demi kesehatan dan penyembuhan orang sakit, perekonomian yang adil, kesejahteraan para migran dan pengungsi, perdamaian dan keamanan bagi semua, kemajuan hak asasi manusia dan martabat, komunitas iman yang lebih dalam, dan berkembangnya keadilan bagi perempuan, bagi anak-anak, bagi bumi itu sendiri.
Jadi marilah kita bersukacita! Terang Kristus berjanji untuk mengusir kegelapan kita. Semoga mencerahkan semangat kita dan menghangatkan hati kita. Semoga ini menerangi jalan kita, menerangi perjalanan kita menuju keutuhan, menuju pemuridan sejati, menuju keadilan dan perdamaian di bumi. Semoga kasih dan terang Yesus memenuhi hati dan hidup kita pada Natal ini dan selamanya!
Berkat dan damai sejahtera di dalam Kristus, Pdt Prof Dr Jerry Pillay (Sekretaris Umum Dewan Gereja-gereja Dunia).
Editor : Sabar Subekti
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...