Pesan Paskah PGI Ajak Umat Berani Menentukan Pilihan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam Pesan Paskah yang dikirimkan ke seluruh gereja-gereja anggotanya, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), mengajak umat Kristen menghayati Kebangkitan Yesus dengan "berani menentukan pilihan dari sekian banyak pilihan yang kita hadapi setiap saat: apakah kita memilih untuk menjadi 'hamba dosa' atau menjadi 'hamba kebenaran.'"
Mengutip Rasul Paulus (Roma 6), PGI mengingatkan umat bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi, dimana pilihan menjadi hamba dosa akan membawa umat kepada maut dan kebinasaan sedangkan pilihan untuk taat kepada Allah dan menjadi hamba kebenaran akan membawa umat dan masyarakat di sekitarnya kepada kemerdekaan dari dosa dan menikmati damai sejahteraNya.
Diingatkan bahwa di tengah masyarakat majemuk Indonesia yang sedang mengalami perubahan yang cepat. Banyak harapan yang menggembirakan tetapi tidak sedikit pula keprihatinan yang terjadi. "Kita diperhadapkan dengan pelbagai pergumulan yang menggerus masa depan anak bangsa, antara lain: kemiskinan yang mengakibatkan banyaknya korban gizi buruk di pelosok negeri; perdagangan manusia yang semakin marak serta tindak kekerasan yang dialami pekerja migran yang mengakibatkan semakin banyak korban yang pulang ke rumahnya dalam peti jenazah; bencana alam dan banjir yang terjadi dimana-mana. Kita juga terus diperhadapkan dengan kecenderungan manusia yang semakin mengejar kepentingan diri dan kelompoknya dengan mengabaikan kepentingan bersama yang dapat merusak semangat persaudaraan, kesejahteraan dan keutuhan bangsa. Nilai-nilai kasih, kejujuran dan kebenaran semakin diselewengkan demi meraih kedudukan, kuasa dan kelimpahan materi. Selain itu, kita sebagai anak bangsa sedang berada dalam eforia pesta demokrasi 2018."
PGI menilai situasi ini membawa warga kepada pilihan: menjadi hamba dosa yang berorientasi pada ketidakbenaran dalam rupa politik uang dan politik identitas,atau menjadi hamba kebenaran yang mendorong warga menjadi pemilih cerdas dengan memilih pemimpin bangsa pada semua lini yang takut akan Tuhan dan mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan segenap anak bangsa.
Di bagian akhir Pesan Paskah yang ditanda tangani Ketua Umum Pdt. Henriette Hutabarat Lebang dan Sekretaris Umum, Pdt. Gomar Gultom, PGI mengajak umat untuk mempertimbangkan lima pilihan sebagai berikut:
- Berani memilih kebenaran di tengah banyaknya orang yang bersikap tidak jujur dan membengkokkan kebenaran, sekalipun harus “memikul salib” dan menghadapi berbagai resiko. Hal ini sejatinya kita wujudkan secara nyata dalam tindakan konkret dengan menghadirkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan di tengah kehidupan keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa Indonesia;
- Berusaha mengendalikan diri agar tidak mudah terprovokasi untuk membenci kelompok lain yang berbeda suku, budaya, ideologi dan agama; serta berupaya menghindari tindakan-tindakan provokatif, termasuk politisasi agama, yang dapat memecahbelah keutuhan NKRI;
- Menumbuhkembangkan budaya damai mulai dari keluarga, menjauhi kebohongan apalagi menyebar luaskan berita-berita bohong atau hoaks demi kepentingan pribadi atau kelompok, serta mendampingi generasi muda dalam pertumbuhan karakter dan spiritualitas yang mencerminkan kebenaran Allah;
- Memberikan perhatian khusus kepada saudara-saudara yang mengalami ketidakadilan dan kekerasan akibat tindakan dan keserakahan segelintir orang, melalui pendampingan pastoral maupun tindakan advokasi;
- Bersama semua anak bangsa, menciptakan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan politik bagi warga gereja agar dalam Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang setiap warga gereja dan warga masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas demi kepentingan bangsa.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...