RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
18:36 WIB | Kamis, 17 April 2014
Pesan Paskah PGI: Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan Pesan Paskah dalam menyambut Paskah tahun 2014 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia.
Melalui Pesan Paskah, PGI mengajak umat Kristiani supaya merayakan Paskah dengan lebih mendalami segi-segi teologi, semakin mempererat persekutuan dan menegakkan martabat kemanusiaan.
Berikut Pesan Paskah dari PGI:
PESAN PASKAH 2014
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
Tema:
“Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan” (Bdk. Filipi 3:10-11)
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
Pada waktu kita kini sedang mengalami berbagai malapetaka alam: letusan Gunung Sinabung dan Gunung Kelud, banjir bandang di Manado dan tempat-tempat lainnya, kita kembali menyambut masa Paskah Kristus Yesus. Sejatinya Paskah adalah titik kulminasi kemenangan Yesus Kristus atas maut, ketika kuasa dosa telah dikalahkan oleh Kebangkitan-Nya. Paskah senantiasa menghadirkan suasana dan semangat sukacita bagi seluruh umat yang telah ditebus oleh kuasa kebangkitan-Nya itu. Paskah, sebagai fakta dalam sejarah umat manusia, memberikan pengharapan di tengah-tengah berbagai ketidakpastian dan kekuatiran. Hal itu ditegaskan dalam kalimat Rasul Petrus berikut: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Petrus 1:3).
Maka, menyambut Paskah 2014 ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia mengangkat tema “Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan” (bdk. Filipi 3:10-11). Inilah pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi yang memperkenalkan kebenaran sejati di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Kata ‘mengenal Dia’ sebagaimana terungkap dalam kalimat berikut: “Seperti yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya…” (ay. 10a), tidak semata-mata dimengerti sebagai akta “murni” yang mengacu pada zaman akhir, melainkan sebagai ungkapan yang menyatakan hubungan (persekutuan) yang nyata, yang dimiliki sekarang di dalam hidup ini dengan Kristus. Jadi, pengenalan akan Kristus adalah terbangunnya relasi nyata antara manusia dan Allah dalam Yesus, yang tercermin dalam realitas kehidupan masa kini, maupun kehidupan yang akan datang. Jikalau kita mengenal kuasa, bahkan mengalami kebangkitan-Nya, ini mensyaratkan bahwa kita juga terserap dalam persekutuan di dalam penderitaan dan kematiaan-Nya. Inilah inti pesan Paskah, bahwa kita mati dan bangkit bersama dengan Kristus. Dengan demikian kita menjadi serupa dengan Kristus, dalam arti mengikuti teladan-Nya dan melakukan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Itu berarti kita juga diberi mandat untuk menjadi agen-agen perubahan.
Dalam semangat dan jiwa pemahaman tersebut, kitapun diberi kekuatan untuk memasuki “Tahun Politik”, di mana proses demokrasi untuk memilih anggota-anggota Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden sedang berlangsung. Kita masih tetap bergumul dengan persoalan-persoalan korupsi, politik uang, kecenderungan intoleransi, dan seterusnya. Dalam kaitan ini MPH-PGI telah mengeluarkan Pesan Pastoral kepada seluruh umat Kristiani Indonesia. Pesan tersebut bertindih tepat dengan semangat untuk memulihkan kehidupan dan membawa pembaruan seperti tercermin dalam peristiwa Paskah. Pemulihan itu juga mencakup pemulihan struktur dan tatanan-tatanan dalam masyarakat yang tidak adil, yang masih compang-camping di segala sisi, tidak terkecuali bahkan dalam praktik kehidupan bergereja. Maka semangat Paskah kembali mendorong dan menginspirasi kita agar tidak pernah jemu dan lelah menjalankan mandat Allah bagi pemulihan kehidupan. Sesungguhnya, Kebangkitan-Nya telah memulihkan kehidupan dan seluruh karya ciptaan Tuhan.
Atas dasar keyakinan ini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia mengajak seluruh umat Kristiani untuk bersama-sama menerjemahkan kuasa kebangkitan Kristus itu dalam kenyataan hidup sehari-hari dengan berbagai peluang dan tantangannya, yaitu “Kebangkitan-Nya Memulihkan Kehidupan”, melalui hal-hal berikut ini:
Perayaan Paskah hendaknya mendorong gereja-gereja mengkaji dan mendalami ulang segi-segi teologi dari mandat pemulihan kehidupan, khususnya pemulihan di antara sesama, dan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan Allah yang meliputi hewan, tumbuhan, tanah, air dan udara dalam alam sekitar. Gereja-gereja dipanggil untuk mengimplementasikannya dalam berbagai aspek pelayanan gerejawi: liturgi, pengajaran, sakramen-sakramen dan pemberitaan firman Tuhan.
Perayaan Paskah hendaknya menjadi momentum bagi gereja-gereja untuk semakin mempererat persekutuan dalam arak-arakan gerakan oikoumenis lintas-denominasi agar fungsi sebagai garam dan terang dapat diterapkan secara optimal di tengah-tengah situasi yang ada. Khususnya, dalam peristiwa-peristiwa bencana, agar gereja-gereja mengembangkan pelayanan diakonia dan aksi solidaritasnya bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan sentuhan kasih baik melalui doa, maupun dalam bentuk-bentuk aksi yang paling konkret. Hendaknya gereja-gereja mengembangkan jaringan-jaringan yang ada demi pelayanan yang lebih efektif dan optimal.
Perayaan Paskah hendaknya semakin mendorong gereja-gereja untuk kembali menegakkan martabat kemanusiaan, dengan mengkritisi struktur dan sistem yang tidak adil.
Khususnya ketika memasuki Pemilihan Umum, gereja-gereja hendaknya menyerukan dan ikut mengawasi agar pemilu tersebut berlangsung jujur dan adil. Warga gereja hendaknya diberikan pendidikan politik guna mencerdaskan dan mengilhami visi politik mereka, sehingga dalam menjalankan partisipasi politiknya (baik sebagai pemilih maupun orang-orang yang akan dipilih), etika dan moral yang sesuai dengan tuntunan Firman Allah dapat dipraktikkan. Sejalan dengan itu demi keutuhan pemulihan kehidupan, termasuk tanggung jawab kebangsaan di masa yang akan datang, maka gereja-gereja kiranya tidak henti-hentinya menyerukan sikap ‘tidak’ berkompromi terhadap berbagai manipulasi politik baik dalam wujud politik uang dan sektarianisme, maupun kebijakan-kebijakan yang tidak memihak rakyat.
Kami akhiri Pesan ini dengan menggemakan kembali kidung Pemazmur yang menjadi Tema Sidang Raya ke-16 PGI di Nias tahun 2014: “Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya” (bdk. Mzm. 71:20b)
Selamat Paskah! Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja, Yang Sudah Bangkit, senantiasa menyertai kita semua!
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...